(Tulisan ini dimuat di Majalah bulanan Itrah terbitan Islamic Cultural Center Jakarta Edisi Juli)
“Aku Wanita Quraisy,
aku tidak akan membantumu melahirkan, aku tidak akan membantumu melahirkan....”
“Aku Maryam, aku akan
membantu mu melahirkan.”
Dialog sederhana dan pengucapan polos yang diekspresikan
anak-anak dibawah 10 tahun lewat operet detik-detik kelahiran putri tercinta
Rasul itu mewarnai serangkaian peringatan Wiladah Sayyidah Fatimah sa di
Yayasan Al Muntadzar Jakarta Barat. Operet yang diperankan 7 anak itu
mengundang tawa hadirin yang jumlahnya diperkirakan mencapai 400 orang.
Acara bertema “Meraih Kesempurnaan Wanita Sempurna Sayyidah
Zahra” tersebut dilaksanakan Sabtu Malam (13/5) dengan serangkaian acara yang
melibatkan anak-anak binaan Madrasah Az Zahra Yayasan Al Muntadzar. Anak-anak
usia 5-15 tahun ini tidak hanya menampilkan operet, tapi juga tari Saman yang
telah dimodifikasi sehingga kental aroma cinta pada Sayyidah Zahra., pembacaan
ayat Suci Al Quran bersama-sama, pembacaan Hadist Kisa dan juga ceramah tentang
keutamaan Sayyidah Zahra dari Ibu Hudallah, guru sekolah Lazuardi yang menambah
pengetahuan masyarakat umum yang hadir di majelis yang penuh berkah tersebut.
Turut hadir juga Muhammad Ali Rabbani, Duta Besar Iran Atase
Kebudayaan yang memberikan ceramah tentang tingginya derajat wanita dalam Islam.
Dalam ceramahnya Ia mengatakan, “Islam memberi kesempatan kepada kaum wanita
untuk mencapai kesempurnaan. Maka Sayyidah Fatimah merupakan contoh nyata
kesempurnaan wanita. Sehingga Rasul begitu menyayanginya bukan hanya karena Ia
adalah anaknya, melainkan karena Ia adalah teladan nyata bagi semua wanita.”
Di akhir acara juga ada pembacaan doa Ziarah kepada Sayyidah
Fatimah dipandu oleh Anas Malik selaku pemimpin Yayasan dan Ali Rabbani. Sebelumnya,
Sulis Zehra secara khusus hadir untuk mengajak hadirin bershalawat di Wiladah
wanita mulia ini dalam lagu-lagu indah khas Cinta Rasul seperti Ya Zahra, Ya
Thoibah, Ya Alfassalam dan Dzikir Anak.
“Dalam acara wiladah
ini, hadirin diharapkan lebih mengenal putri Rasul yang mulia yang lebih pantas
untuk diidolakan daripada orang lain”. Tutup Ida Rosita selaku ketua pelaksana
kegiatan ini.
(Syahar Banu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Kamu?