Senin, 28 November 2011

Beauty Photos

This is Thang photos. He take this photo around Media Press Center SEA Games Jakarta. At last morning we meet. Awesome!! This photo is like National Geographic photos.

Dancing at morning
Look at the Princess
The Reds still waiting
Beauty purple

Lamp and their admirer

flower has 1000 eyes



The Dots

Love.. is like a song.

Setiap Orang memiliki kenangannya masing-masing. Orang bijak bilang bahwa sekalipun kita memiliki ingatan yang parah, ingatan tentang cinta dan kasih sayang adalah ingatan yang paling membekas sepanjang masa. Ada yang bilang bahwa orang bahagia bernyanyi, orang sedih berpuisi. tapi semakin banyak lagu yang mengungkapkan kesedihan sehingga kutipan itu tidak lagi berlalu. Yang jelas, seseorang berkarya itu memiliki dorongan apapun yang ada dalam hidupnya dan berkaitan dengan hati yang terkoordinasi dengan baik dengan otak. 

Ups... i think , i can write english, i hope he read it. :P

I dont know why i m confident to sing a song. I m not good in singing. Maybe Last day SEA Games really touching my heart. N then I m singing! with Microphone n reach number 1 score in karaoke. I sing "When Your gone" by Avril Lavinge I think i lost million pixel energy from my heart. n I m cry... :(

Karaoke time, Last day in SEAgames :(( I m laugh in front of my friends but Crying baby in the
toilet
I guess, my live is not like "When Your Gone" Avril Lavinge. So, I m looking for another song to describe how i m feel. N tonight, i m find it!! This is karaoke version.

This feel is not permanent. I m not promise to love him forever. But i promise never forget him. Its just temporary n we are realistic. We are a mature human, so, we can thinking what happen in the future. Just thinking. But we dont know situation in the future. Because we are not a gipsy. hihihi... Maybe we cant meet each other but we can remember all the memory. Its not too bad.

But, life make me learn too much. Dont stop dreaming. :)

Jumat, 25 November 2011

SEA Games Change My Point Of View...


With Quanh Liem From Vietnam

Pasca SEA Games rasanya masih aneh bagi hari-hari ku. Bangun pagi dan menyadari aku tidak terikat jam kerja membuatku berfikir bahwa hari ku tiba-tiba hampa. Aku tidak harus berjalan jauh menuju kopaja 66, turun di menara ABDA, menyebrang ke Mall FX dan jalan kaki lagi menuju Media Press Center itu aneh. Biasanya aku datang pagi dan melihat para reporter bermata sipit menjinjing peralatan liputannya yang mahal. Well, mereka tampak keren. Aku akan duduk di pojok ruangan tempat rak Game Result dan beberapa jam kemudian Thang Datang dengan wajah segarnya, duduk diam sambil mengetik seolah-olah hanya dia di ruangan itu.

Mungkin aku akan menjalankan tugas sebagai media monitoring sambil Chat dengan Dung, Reporter Viet Nam yang merindukan anak istrinya. Dia sudah mulai jenuh dengan pekerjaan. Dan kita tertawa bersama lewat Yahoo Messenger sambil membicarakan tentang budaya Indonesia dan Viet Nam yang memang berbeda.

Lalu, beberapa menit kemudian, aku membuka kunci ruang loker dan mengambil permen bertulisan SEA Games. Thang selalu mengambil banyak untuk oleh-oleh temannya di Viet Nam. Aku akan mengisi semua toples kosong dan mengisinya penuh-penuh dengan permen. Dan beberapa reporter Thailand akan menyapaku dengan “Candy Girl” sambil tersenyum, menolehkan sebentar kepalanya dar i laptop untuk tersenyum ramah. Kadang mereka bilang “Terima Kasih” sambil bercanda dan berharap aku mengucapkan “Sama-sama”. Karena aku yang mengajari mereka beberapa kosa kata Bahasa Indonesia.

Liem akan tersenyum kepadaku. Dia lucu. Dia mengklaim bahwa dia adalah Handsome number 1. Dan semua temannya adalah Handsome number 2. Temannya tidak ada yang protes dengan itu. Semuanya menyambut dengan tertawa karna mungkin tahu bahwa Liem adalah seorang bapak beranak satu yang memang tidak tampan. Hahahha.... jadi mereka membiarkannya senang dengan klaim palsu itu. Tentu saja, yang paling tampan adalah Thang. Karna wajahnya seperti artis korea atau jepang. Cobalah lihat wajahnya dengan kacamata hitam. Dia sangat tampan, bahkan hampir cantik.

Lalu, jam makan siang membawa langkahku ke Media Lounge. Tempat makan Free buat para reporter. Makan nasi kotak setiap hari dengan menu yang makin lama makin tidak karuan. Hari awal menu kita sangat lezat, tapi hari-hari akhir sepertinya katering Inasoc ini  mulai kehabisan ide dan padanan makan. Tapi toh kita makan juga. Kalau g kita makan, memang kita bisa makan apa. Kita kan nggak punya duit juga karna belom gajian. Minimal ada susu kotak yang membuat ku sedikit terhibur lah... dan ada Thang. Hahha...

Ingat hari pertama ku di MPC. Diwawancarai Metro TV!!! Dan aku kena sempro si Korlap Misbah keesokan harinya, Tapi g masalah lah. Karna itu juga udah terlanjur dan aku g bilang sesuatu yang salah. Tapi sms dan wall berdatangan di hari ku yang bilang, “Ciiiie.... Masuk Metro TV niye... Eksis abisss volunteer seagames”. Anggaplah itu Insiden.

Selain media monitoring dan sempet jadi penunggu Media Lounge, aku juga sempet di shuttle bus.shuttle bus pertamaku ke arah Fencing alias anggar dengan 5 Reporter dari Thailand. Ada 1 yang ganteng tapi kita g dekat. Aku juga lupa namanya, heheh... Mereka menyenangkan karna mereka selalu bilang akan pergi kemana sehingga aku tak pernah kehilangan mereka. Ada cewek bernnama Kung yang bilang suka gayaku dan bertanya dimana aku beli scraft yang begitu indah. Aku bilang padanya aku beli di Blok M, Dan dia tertarik mau ke Blok M juga. Dia pulang sebelum sea Games selesai aku pikir, Karena dia sudah tidak pernah muncul di MPC pada hari ke 10 sepertinya.

Shuttle Bus kedua adalah ke Popki Cibubur yang merupakan venue Taekwondo. Aku bersama 3 Reporter Thailand juga. Salah satunya bernama Oat yang bahasa Inggrisnya bagus. FYI, g ada yang bahasa Inggrisnya bagus di MPC selain singapura. Oat sudah sangat lumayan. Dia menyelesaikan liputannya dengan cepat sehingga aku yang masih asik dengan pertandingan harus rela pulang karna Oat menelpon. Oke... Terpaksa pulang lah ya..

Shuttle Bus kedua adalah dengan 2 reporter Thailand lagi. Cewek dan cowok. Tapi aku Cuma drop mereka di popki cibubur tempat Venue Taekwondo yang sudah diubah jadi venue Futsal. Nggak banyak ngobrol karna mereka g ngerti banyak bahasa inggris. Aku tidur di perjalanan sambil kasih tahu mereka juga harus naik taxi merk apa ke venue Fencing tempat mereka akan liputan. Nggak banyak kesan. Kalau ingatanku g bagus pasti aku akan melupakan ini. Serius.

Shuttle bus ketiga adalah ke venue judo di kelapa gading. Disana aku bareng Vietnam salah satunya Liem. Kita foto bareng, lunch bareng, dan dia ngasih aku pin bendera Vietnam. Menyenangkan. Aku sempat dipinjamin Mac Book nya selama dia ke venue pertandingan. Ditraktir pas Lunch juga. Menyenangkan lah. Aku juga ketemu teman2 di kampus yang jadi LO maupun VO disana. Dan di Judo, aku baru iiat awarding ceremony yang begitu hikmat. Ada pak kumis andi malarangeng juga disitu. Hahhaha....

Hari-hari terakhir seagames aku habiskan bersama Thang yang sudah mulai berani menyapaku. Dia bilang “I am Shy...” selama ini dan Cuma melirikku diam-diam. Dia mengajakku ke Party nya orang orang Viet Nam yang tinggal di rumah penduduk sekitar lapangan tembak senayan. Aku dikenalkan dengan teman-temannya juga. Teman2 nya tampak surprize aku jalan dengan Thang dan mereka tak menyangka Thang membawaku bergabung bersama mereka. Menyenangkan... ^^

Habis itu aku dan Thang Jalan ke Bundaran HI, Kita take photo disana dan makan es  krim di ssarinah. Menyenangkan!!! Kita berbicara tentang Tuhan. Dia tidak punya agama dan tuhan. Kalau aku punya dan kita saling menghargai itu. Kita berbicara tentang perbedaan budaya juga. Yah... Viet Nam itu udayanya agak ngamrik gitu deh.. alias kayak amerika gitu... wajar sih, kan bukan negara mayoritas muslim. Dia bilang pantai di Viet Nam itu kayak bali, Penuh rang pakai bikini. Hehhehe... Dia tanya juga kenapa aku pakai penutup kepala dan lain-lain. Yah... bahasa inggris dia nggak bagus. Tapi dia berusaha keras untuk berkomunikasi dan melakukan hal-hal lucu. Dia sangat menyenangkan dan kalau aku tidak berfikir realistis bahwa kita sangat berbeda, mungkin aku jatuh cinta padanya. Dia bilang dia jatuh cinta padaku tapi kita tahu bahwa kita nanti akan saling melupakan, menikah dan punya kehidupan masing-masing. Ini apa namanya? Cinta Lokasi?? Hehhe...

Dan aku ingin Sea Games lagi. Aku ingen ke Viet Nam, Bertemu Dung, Liem, dan teman-teman yang lain, pastinya Thang. Thang single sekarang, tapi dia bilang mungkin 2 tahun lagi dia akan menikah. Dan kalau dia menikah, akan lebih sulit untuk jalan bareng lagi. Aku juga berfikir gitu. Yang jelas, ke Viet Nam murah! Cuma 1,5juta sekali berangkat kira-kira, Rupiah lebih kuat dari Dong Vietnam. Jadi Aku akan lebih kaya disana. Mungkin bawa 5 juta aja udah cukup buat jalan 1 minggu. Hehhe... Ah.. Mimpi yang indah jalan ke Vietnam. Semoga aja kesampean.

Yang jelas, sebelum event Seagames, aku tak pernah tahu dan mau tahu tentang negara-negara ASEAN selain Malaysia dan Singapura, Thang benar, aku tak tahu apapun tentang Viet Nam dan aku akan cari tahu. Aku pasti bisa kesana. Ini jadi semacam obsesi.Air Asia akan membawaku kesana dan walau mungkin thang nanti sudah menikah, aku masih bisa reuni MPC dengan yang lainnya dan berbagi tawa serta persahabatan. Ini kan tujuan SEA Games? United and Rising!!!

Rabu, 16 November 2011

Cerita Seputar Seagames

Di Media Press Center Seagames ada fasilitas Shuttle Bus yang akan membawa para reporter ke venue pertandingan yang akan diliput. Biasanya, dalam 1 bus, ada 1 orang volunteer yang akan ikut mengawal awak media supaya di lokasi mereka nggak nyasar dan memastikan dengan selamat. Lokasinya jauh dari senayan soalnya. Kebanyakan juga, reporter asing yang daftar.

Datanglah Reporter Thailand ke Front desk. Dia bilang , "I want to... cung cung cung cung", sambil memutar dan mengguling2kan jari telunjuk kanan dan kirinya di depan muka ku. 

Aku bilang sambil senyum, "Pardon sir, What do you want?". 

Dia pun mengulang hal yang sama. Kali ini dia menyilang-nyilangkan jari telunjuknya juga dengan kata "cung" yang lebih banyak lagi. Setelah sekian detik mikir, baru ngeh pertandingan hari ini adalah Fencing di Balairung UI. Mungkin Thailand punya bahasa sendiri untuk fencing seperti hal nya orang indonesia menyebut fencing dengan anggar. Jadi ya agak dimaklumi lah kalau dia bingung mau bilang apa.

Setelah ada kesamaan faham itu, daftar lah si reporter ini buat shuttle bus ke venue Fencing yang lokasinya di Balairung UI. Oke fine... Ternyata bahasa internasional yang efektif adalah bahasa tubuh. CUKUP TAHU.