Sabtu, 30 Juni 2012

Gadis Secantik Boneka

Sebenarnya lumayan banyak wajah boneka yang beredar di Internet. Sebagian Netizen menilai gambar cantik ala boneka itu adalah photoshop. Sebagian lagi yakin wajah itu asli. Sebagian lagi malah berpendapat gadis dalam gambar telah melakukan operasi plastik.

Apa sih ciri-ciri utama wajah boneka itu? Mata besar dengan diameter lingkaran mata lebih dari 14,05 mm, hidung kurus mancung, kulit putih, bibir mungil, tulang badan kecil dan berdada besar. Kalau ciri-ciri itu sudah dimiliki, seseorang baru bisa disebut berwajah boneka.

Sepertinya asik ya ngomongin kecantikan cewek :P. Baiklah, kita bahas cewek-cewek berwajah boneka berikut ini. Cekidot!


1. Wang Jia Yun

Gadis ini mirip banget kayak cewek-cewek Final Fantasy. Dulu dia punya blog, sekarang blog nya udah nggak aktif lagi karena publik mulai mencari tahu tentang dia dan kabarnya dia merasa privacy nya mulai terganggu. Katanya sih ya...

Umurnya 17 tahun. Entah kenapa, dari tahun ke tahun nggak ada yang update umurnya sekarang berapa. Dia masih pelajar SMA di China. Wang Jia Yun menempati urutan teratas pencarian internet korea selatan. Dia juga merupakan favorit Netizen di belahan dunia lain. Mengingat game Final Fantasy itu adalah game laris, fotonya jadi semakin beredar bukan saja di kalangan netizen penyuka gadis cantik nan sexy, tapi juga kalangan gamers.

Cewek ini punya cukup banyak foto di Internet yang sebagian di sebarkan oleh dia sendiri. Kenarsisannya memfoto diri sendiri dan menguploadnya di blog membuatnya punya banyak penggemar karena ada cukup banyak foto untuk bisa dikoleksi.








2. Dakota Koti atau Kotakoti


Doi tenar berawal dari blog dan Youtube Channel. Channelnya di kunjungi jutaan orang dan viewers videonya menembus angka 3 jutaan. Banyak juga yang bilang dia pake photoshop dan mukanya di video hasil editan. Tapi Kotakoti ini juga ingin membuktikan bahwa dia asli lho, mukanya muncul nggak cuma di internet, tapi di majalah juga. Coba klik Situsnya Kotakoti deh. Pasti liat berbagai macam aktifitas dia.

Ini salah satu tutorial dandan dia di youtube. Kita bisa lihat, ada pujian dan ada cacian di komentarnya. Cacian itu kebanyakan dari cewek. hehehe.. Jealous eh?? Padahal ini tutorial dandan khas cewek, tapi yang ngeliat videonya covok dan cewek untuk mengomentari wajahnya yang emang kayak Boneka Hidup!!












3. Valerie Lukyanova
Gadis asal Ukraina ini secara tersirat mengaku operasi plastik. Banyak yang menduga Ia mengidap sejenis penyakit psikologi yang terobsesi dengan tokoh tertentu. Di dalam hal ini, ia terobsesi dengan tokoh Barbie. Umurnya 21 tahun. Nggak tau tuh Umurnya cukup update nggak. hehehe


Video di youtube banyak mengungkapkan tentang fakta dibalik wajah Barbie Valaria. Oh iya, aku juga Like Facebook Valeria lho, dia rajin upload foto disitu. Nggak tau kerjaannya apa. Kayaknya jalan-jalan mulu ni bocah. Ini dia salah satu Videonya di Youtube yang mengungkapkan Before dan After Plastic Surgery nya. Ada pengecilan bibir kan ya??


                          


 4. Dominika
Ini temennya Valerie. Valerie ngasih tau fans nya kala dia punya temen yang "sejenis." Belum banyak informasi mengenai Dominika ini. Yang jelas mereka saling mempromosikan. Akankah Kecantikan ala Barbie Valerie akan jadi trend di masa depan? Masalahnya, belum ada poling yang benar-benar ilmiah mengenai "Apakah wanita menginginkan kecantikan secantik Barbie?"

Foto-foto yang lain bisa dibuka di Facebooknya Dominika. Dia juga sama kayak Valeria juga, suka pakai baju Sexy dan rajin Update foto. Sayang banget, namanya belum banyak terindeks di Google kayak Valerie. Mungkin bentar lagi kali ya...







Kiri Valeria Kanan Dominika. Cantikan Mana?


5. Anastasiya Shpagina
Satu lagi gadis asal Ukraine yang berwajah boneka. Anastasiya Shpagina sekarang masih umur 18 Tahun dan memiliki wajah persis kayak Barbie. Oh iya, Valeria mempromosikan anastasya juga di fan page nya. Klik aja Fanpage Anastasiya


Anastasiya juga punya tutorial make up di Youtube kayak kotakoti. Dia bakal ngajarin kita gimana caranya punya wajah kayak barbie. Keaslian wajahnya juga diragukan apakah berasal dari plastic surgery atau nggak. Kalau emang berasal dari oplerasi plastik, sayang banget ya masih sangat muda api udah terobsesi dengan kecantikan buatan.






   
Valerie n the gank




Wajah Boneka yang lain belum teridentifikasi tokohnya. Cuma foto unknown yang belum jelas nama si pemilik foto. Salah satunya cewek yang ini.

Kalau kamu juga pengen punya wajah kayak boneka, tinggal main make up aja sebenernya. Nggak perlu operasi plastik. Udah beredar di mall-mall softlens Geo yang bisa bikin bola mata kamu jadi super besar bagaikan boneka. Intinya, Jangan pernah tersenyum di foto. Jangan pernah pakai make up yang too much bagi wanita asia. Saat memotret, jangan lupa kasih lighting yang cukup terang supaya kulit kamu tampak licin dan cerah. Jangan lupa main di eyeliner dan shadding Hidung. Selalu pakai lipstik warna pink atau peach dan kamu bisa membentuk bibir kamu lebih kecil.

Wajah boneka memang menggemaskan. Tapi aku justru khawatir, malah jadi tidak manusiawi nantinya.
Menurutmu diantara 5 orang itu, siapa yang paling cantik??

Jumat, 29 Juni 2012

Tentang Hati...

Bibirmu berjanji pada sepasang mataku
"Aku tidak akan membuatmu menangis"
Lalu kedua tangan bertaut, mengikatnya
Biar hati yang akan menjaganya

Mataku berbicara tanpa kata
"Jangan mendaraskan janji walau sebaris"
Kepala membuang muka
Hati coba meneguhkannya



Sejak pertama kali aku berikan hatiku, berarti aku telah memberikan kau kekuatan untuk menghancurkan ku.
Ketika pertama kali aku biarkan kau melihat teteskan air mataku, berarti aku telah mengizinkanmu melihat kelemahanku.
Saat ku berikan diriku, berarti aku telah membiarkan kau memanfaatkan nya.
Aku tidak pernah terkejut bila suatu hari, kau menjadikan semuanya jadi abu ditelan api...


Ada saatnya, suatu hari, bila kita sudah tidak sedekat ini, apapun yang kau lakukan adalah lewat restuku.
Kebebasan yang aku berikan adalah termasuk hak mu untuk menghancurkan dan mengingkari apapun yang telah kau janji kan.
Datang lagi, sayat lagi....
Aku bahagia.
Karena kekuatanku ada di dalam cintaku

Bedahlah hatiku sesukamu...
Tak kau temukan hal lain di dalamnya selain ridho ku.


Lamar Aku Pada Tuhan Ku


Anggaplah, cewek ini pemeran utamanya

Cowok : Terimalah cintaku, Aku mencintaimu karena Allah.
Cewek : Tapi aku menolakmu juga karena Allah.
Cowok : Aku mencintaimu karena engkau lah manisfestasi Tuhan paling nyata di mataku.
Cewek : Tapi aku menolakmu bukan karena tidak ada manisfestasi Tuhan di dirimu, hanya saja, ada yang manifestasinya lebih nyata dari kamu.
Cowok : Siapa?
Cewek : Rasul
Cowok : Tapi kan kamu tidak dapat menikahi Rasul?
Cewek : Memang kalau Cinta harus bisa menikahi ya?
Cowok : Kita kan harus menikah dengan orang yang kita cintai
Cewek : Memangnya Bunda Asiyah dulu mencintai Firaun? 
Cowok : Tapi kan kamu butuh menikah.
Cewek : Pasti, tapi kalau tidak denganmu nggak papa juga kan??
Cowok : Tapi aku hanya berniat menikahimu.
Cewek : Kalau kamu memang berminat menikahi ku, lamar aku pada Tuhan ku.
Cowok : aku sudah bertemu dgn Tuhan dan melamarmu seperti yang kau pinta, namun maaf setelah itu aku mengurungkan niat untuk menikahimu, sebab aku lebih cinta Tuhan ku dari pada dirimu.
Cewek : Jadi kau akan melamar Tuhan dan menikahiNya?
Cowok : Bukan kah kau sendiri sudah bilang bahwa mencintai tidak harus menikahi?
Cewek : Lalu kau ingin menikahi siapa sekarang?
Cowok : Menikahi gadis mana saja asalkan Allah ridho, gadis itu sendiri ridho, wali gadis itupun ridho. 
Cewek : Bagaimana aku tau DIA Ridho pada wanita tersebut? Apakah DIA mengirimkan Tanda?? Barangkali, ada orang-orang tertentu yang sebenarnya dikirim sebagai "Tanda" tapi wanita tersebut tak menyadarinya?
Cewek : Sepertinya menarik. Kapan kamu akan mempraktekkan cara meminang yang benar?
Cowok : Selama aku hidup, sebab selama itu tuntunan Tuhan berlaku bagi ku.
Cewek : Tau alamat rumah ku kan?
Cowok : Maaf, bukan alamat rumah yang pertama aku butuhkan untuk melamar seorang gadis. Tapi mahar apa yang ia minta dari ku? Lalu siapa sang wali yang harus ku temui?
Cewek : ... :) *speechless


Akhir dari dialog ini, Si Cowok berhaasil melamar si cewek karena ia telah membuat cewek ini kehabisan kata-kata selain kata "Ya..."


Mungkin Pernikahannya seperti ini. hehehe

Note : 
Sebenarnya, tulisan ini berawal dari status Facebook ku. Kemudian aku memberikan tantangan pada teman-teman Facebook ku untuk membuat tokoh "Cewek" yang cerdas ini speechless dan mau menerima lamaran dari tokoh "Cowok". Beberapa teman berpartisipasi. Salah satu teman yang berpartisipasi dalam games ini adalah Mas Billy yang akhirnya dapat membuat gadis ini speechless. Mas Billy membuat dialog "pelamaran" jadi seperti ini. Memang dibutuhkan kelihaian tersendiri dalam menarik perhatian seorang gadis yang memiliki banyak argumentasi. 

Kamis, 28 Juni 2012

Nasehat Pernikahan

Menjelang dewasa, sebagai wanita yang memasuki usia "Matang", aku mendapat banyak nasehat-nasehat pernikahan dari orang-orang sekitar. Sebenarnya dari aku mulai puber, Nasehat itu sering mampir di telinga. Tidak semuanya di telan mentah-mentah pastinya. Ada yang lucu, ada yang ngawur, ada yang penuh hikmah. Nasehat bagaimana cara memilih suami itu diantaranya adalah sebagai berikut :


"Suami dari desa atau dari kota itu nggak masalah. Asal dia mau berpikiran luas dan terbuka dengan pendidikan. Karena hanya dengan pendidikan, Ia akan jadi suami berakhlaq dan tau apa yang harus dilakukan sebagai pemimpin keluarga."  Bapakku Muhsin Sukandar


"Kamu kan nggak pernah bapak omeli karena kamu paling nggak bisa diomeli. Makanya, cari suami yang lebih sayang sama kamu daripada kasih sayang bapak ke kamu. Minimal, orang yang bisa menjaga emosinya waktu marah." Masih Nasehat Bapakku.
Habis pakai Baju pernikahan gini terus ngapain?? Apa kita harus pakai baju  Indah yang lainnya untuk dilihat semua orang?? hehehe


"Jangan menikah sama orang yang suka mengungkit masa lalu, kamu nggak akan bahagia." Bapakku lagi. hehehe...


"Cari suami itu yang besar Ridho nya, supaya nggak ada halangan bagimu untuk menghadap Allah." Ibuku, Aminatun Najariyah.


"Jangan menikah sama lelaki yang tinggalnya di sekitar daerah pantura, biasane keset (-biasanya pemalas). Nggak bisa diajak kerja sama. Kecuali bapakmu itu, bapak kan perantauan dan sekarang udah jadi lelaki Solo." Ibuku, hehehe.... FYI, bapakku berasal dari daerah Pati Jawa Tengah yang notabene jalur pantura. :D



"Ya... Kalau bisa, jangan nikah sama lelaki Sunda, ntar kamu ditinggal kawin lagi. Lelaki Sunda kan suka kawin." Pak Dhe Zamzaini, mengomentari kedekatanku dengan seorang pebisnis Sunda.


"Pokoknya, kalau ada banyak pilihan lelaki, kamu harus cari yang paling pinter. Orang pinter itu nggak akan bikin kamu susah." Ibu Emilia Az, setelah bercerita kenapa dia memilih untuk menikah dengan Ust Jallalludin Rachmat.


"Kalau cari Suami itu, pilih yang carinya kebenaran, bukan cari seneng. Kalau cari seneng, secantik dan sebaik apapun kamu, kalau nggak sesuai sama hawa nafsu lelaki itu, kamu akan ditinggalkan. Kalau cari bener, segala marah dan pujinya dilandaskan pada pencarian kebenaran yang fitri." Mas Kist. Kakak Ipar.


"Kalau kamu dominan di otak kanan, cari suami yang dominan di otak kiri, biar kecerdasan anak nantinya berimbang." Mbak Indah, Kakak Pertama.


"Yo cari yang mancung dan bule lah, biar memperbaiki keturunan." Mbak Himma, kakak kedua.


"Jangan nikah sama lelaki yang giginya berantakan. Menurut ilmu psikologi, biasanya dia tidak setia." Pak Arifin, Guru Bahasa Indonesia pas SMP.


Pangeran Misterius berkuda Hitam pembasmi kejahatan mungkin Calon Suami yang keren. hehehe...


"Seng penting, cah lanang iku iso ngemban ngelmu. Simbahmu loro-lorone ki putro kyai kabeh, mulo yen iso, golek bojo seng iso ngemban amanahe poro simbah. Nerosne kesolehane poro simbah. (Yang penting, lelaki itu bisa mengemban Ilmu. Kakek nenekmu itu anaknya kyai. Makanya, kalau bisa, cari suami yang bisa mengemban amanah dari para eyang, Meneruskan tradisi kesholehan para eyang.)" Mbah Ahmad Khatami, Adiknya Mbah kakung Thohir. 


"Untuk ahkwat, sebaiknya cari suami yang dari kalangan pecinta ahlulbayt. Malah, saya mewajibkan hal itu." Seorang ustad yang aku lupa namanya.


"Jangan cari suami yang malesan. Bikin susah." Ibu-ibu pengajian kemaren setelah nanya apakah aku sudah menikah atau belum.




Ada yang mau ngasih nasehat penikahan lain??? Silahkan.... :)

Minggu, 24 Juni 2012

Kisah Puteri Raja dengan Darwis*


Seorang raja mempunyai seorang putri secantik bulan, yang dicintai oleh setiap orang. Nafsu terbangkit oleh matanya yang mengantuk sayu dan bius manis kehadirannya. Wajahnya seputih kapur barus, rambutnya hitam-kesturi. Kecemburuan bibirnya mengeringkan permata air terindah, sedang gula pun cair di sana karena malu. 


Karena kehendak nasib seorang darwis sempat melihat putri itu sepintas, dan roti yang dipegangnya pun jatuh dari tangannya. Putri itu melintasinya bagai nyala api, dan ketika melintas, putri itu tertawa. Melihat ini, darwis itu jatuh di atas debu, hampir mati. Ia tak dapat merasa tenang, baik siang maupun malam, dan ia menangis berkepanjangan. Bila teringat akan senyum putri itu, ia mengucurkan airmata bagai awan menjatuhkan hujan. Cinta yang garang ini berlangsung terus tujuh tahun lamanya, dan selama itu ia hidup di jalanan bersama anjing-anjing. Akhirnya para pengiring sang putri memutuskan untuk membunuhnya. Tetapi putri itu bicara padanya dengan diam-diam; katanya, "Mana mungkin akan ada hubungan yang mesra antara kau dengan aku? Pergilah lekas, atau kau akan dibunuh nanti; jangan tinggal lagi di pintuku, tetapi bangkitlah pergi."


Darwis malang itu menjawab, "Pada hari ketika hamba jatuh cinta pada Tuanku Putri, hamba bercuci tangan dari kehidupan ini. Beribu-ribu yang seperti hamba mengorbankan diri ke haribaan keindahan Tuan. Karena para pengiring Tuan hendak membunuh hamba secara tak adil, maka jawablah kiranya pertanyaan yang biasa ini. Pada hari ketika Tuan menjadi sebab bagi kematian hamba, mengapa Tuan tersenyum pada hamba?"


"O kau si dungu," kata putri itu, "Ketika kuketahui bahwa kau hendak merendahkan martabat dirimu sendiri, aku tersenyum karena kasihan. Aku sengaja tersenyum karena kasihan bukan karena hendak mencemooh." Berkata demikian, ia pun lenyap bagai seberkas asap, meninggalkan darwis itu termangu sendiri.






)*Cerita ini diambil dari Parlemen Burung atau Musyawarah Burung Fariddudin Attar.
"Aku Merasa Jatuh Cinta Membacanya...."

1 Saja Tidak Cukup

Di Mall
Suami : Lho... ma.. kok beli sepatu lagi? Kan kemarin udah... Katanya mau nabung buat umroh lagi?
Istri : Tenang pa, bagi wanita, 1 sepatu saja tidak cukup. Percaya sama mama, mama akan mengatur keuangan rumah tanggal kita dengan adil dan beradab.
Suami : Tadi juga beli kosmetik warna warni lagi, kan dirumah masih banyak
Istri : Papa ngertiin deh, bagi wanita, 1 warna saja tidak cukup pa... Oh iya, mama juga beli kebaya lagi karna kebaya warna gold saja tidak cukup.


Di rumah 
Istri : Pa... Perginya jangan lama-lama ya ke luar negeri. Kapan sih nyampe tanah air lagi?
Suami : Sampai tanah airnya tanggal 10 ma, tapi sampai rumah sini tangal 15.
Istri : Lho.. Kok gitu? 
Suami : Tenang ma, Bagi pria, 1 istri saja tidak cukup. Percaya sama papa, papa akan mengatur rumah tangga kita dengan adil dan beradab.
Istri : !!! ////-___-"\\\\ !!!~

Sabtu, 23 Juni 2012

Kegalauan Pacar


Isi Diary Cewek 


Kemarin pacar pinjem HP buat SMSan. Kebetulan ada SMS masuk dari temen cowok dengan kata pembukaan "Say..." Dia ngembaliin HP tanpa ngomong apa-apa. 


Hari ini seperti biasa pacar jemput kuliah. Sepanjang perjalanan dia cuma diem aja. Padahal biasanya dia nanya udah makan apa belum. Begitu sampai rumah, aku nawarin mampir, dia malah nolak sambil senyum terpaksa gitu tanpa alasan apapun. Di SMS nggak jawab, di telpon juga kayak males-malesan gitu jawabnya.


Aku merasa bersalah banget. Aku pengen jelasin kalau yang SMS "Say..." itu temen yang emang suka banget panggil say ke semua orang. Dia boleh tanya teman-teman aku. Aku tu sayang banget sama dia. Aku nggak mau kita jadi putus gara-gara kesalahpahaman yang nggak dibicarain baik-baik. 


Barusan aku tanya adik nya kenapa pacar jadi diem gitu, adiknya bilang pacar ku seharian di kamar lg online. Keluar cuma buat jemput aku kuliah. Nggak biasanya dia online seharian gitu kecuali kalau tugas kuliah banyak. Apa jangan-jangan, dia nya yang selingkuh via YM dan Skype sama cewek lain dan sekarang lagi cari-cari alasan untuk mutusin aku? Misalnya dengan alasan aku gaptek karna nggak punya YM dan skype di saat semua temannya pakai itu. Kan punya kayak gitu tergantung kebutuhan. Jangan-jangan dia bakal nuduh balik kalau aku yang selingkuh?? Diary, aku mesti gimana?


Status YM Cowok
Shit! Sakit gigi 2 hari nggak sembuh2. 

Jumat, 22 Juni 2012

Wanita dan Kemanusiaan



Oleh Syahar Banu*

(Dimuat di Majalah Bulanan Itrah Terbitan Islamic Cultural Center Jakarta Edisi Juli)

Masih ingat dengan cover majalah TIME yang menggemparkan dunia? Seorang gadis muda Afghanistan berpose close up dengan hidung dan kedua telinga terpotong yang kemudian jadi simbol ketertindasan perempuan disana. Ia mengalami penganiayaan karena mencoba lari dari keluarga yang menyiksanya. Ada lagi kisah sedih lainnya dari Afghanistan, salah satunya tentang gadis malang bernama Mujahedeh yang dibunuh ayahnya setelah menolak menikah dengan orang yang dijodohkan dengannya. Apalagi saat tahu bahwa orang yang dijodohkan dengannya tersebut berusia hampir sama dengan kakek nya.

Banyaknya kasus penganiayaan kepada perempuan di Afghanistan tidak hanya membuat mata penduduk dunia mengarah kepada negara yang berbatasan dengan Iran di sebelah barat ini, tapi juga menyorot pandangan Islam terhadap perempuan sebagai agama mayoritas di sana. Budaya diskriminasi terhadap perempuan kental di Afghanistan membuat wanita terpinggirkan dari berbagai sisi. 30 tahun perang membuat wanita di Afghanistan kehilangan hak nya dalam pendidikan, perpolitikan dan tidak tahu apapun mengenai hak asasi manusia maupun hak-hak wanita dalam Islam. Apalagi 80% wanita Afghanistan tinggal di pedesaan sehingga akses terhadap teknologi informasi serba terbatas.

Belum lagi dominasi pemerintah Taliban yang menganut Wahabisme dan membuat para wanita Afghanistan semakin terkurung di dalam rumah tanpa pendidikan yang layak. Dominasi laki-laki dan hak-hak wanita yang terabaikan membuat wanita tidak banyak memiliki pilihan dalam hidupnya. Siklus hidup wanita disana hanyalah menikah, melahirkan anak laki-laki lalu meninggal. Padahal sebagai Ibu mereka juga perlu bekal dalam mendidik putra putrinya untuk menanamkan jiwa revolusioner agar penjajahan di negerinya segera berakhir.

Selain Afghanistan, ada juga ketidakadilan akibat pandangan masyarakat kepada wanita di bagian utara India yang kini dikhawatirkan akan menyebar ke wilayah selatan India. Ketidakadilan itu menyebabkan maraknya praktek aborsi di sana hanya karena bayi yang dikandung adalah perempuan. Padahal Hindu dan Muslim sebagai agama mayoritas di India telah mengharamkan praktek aborsi. Tradisi tersebut  menjadi masalah serius karena mengakibatkan merosotnya jumlah populasi perempuan di sana dibanding laki-laki. Tentu saja ini akan berdampak sistemik ketidakseimbangan dalam masyarakat. Anak lelaki dipandang unggul karena dapat mencari nafkah dan menjadi ahli waris bagi keluarga. Sebaliknya, anak perempuan adalah makhluk lemah yang hanya menjadi beban dalam keluarga.

Mari kita kembali mengenang sejarah terjadinya gerakan Feminisme setelah revolusi Perancis dan Amerika. Saat itu wanita hak wanita terabaikan karena tidak berhak mengenyam pendidikan, mendapatkan pekerjaan layak dan memiliki hak suara dalam perpolitikan. Perjuangan untuk dimanusiakan dan setara itulah Feminisme berasal.

Namun, seiring mewabahnya liberalisme radikal yang menghalalkan segalanya atas nama kebebasan berekspresi, gerakan Feminisme sudah banyak menyimpang dengan memperjuangkan hak-hak liar seperti hak bertelanjang dada di depan umum seperti layaknya lelaki yang banyak di dengungkan para aktivis feminis Go Topless dan aktivis Femen.  Berbagai gerakan emansipasi wanita yang menutut kesamaan berbagai hal dengan pria mewabah dari negara maju sampai negara berkembang. Dampak salah kaprah feminisme itu akhirnya melupakan fitrah wanita yang harus menjaga kesucian dan sebagai madrasah pertama bagi anak-anak dikarenakan wanita terlalu sibuk beraktifitas diluar rumah.

Dengan melihat kasus di Afghanistan, India, Eropa dan Amerika tersebut sebenarnya bisa kita tarik kesimpulan bahwa diskriminasi terhadap wanita tidak hanya terjadi di negara berpenduduk Muslim, namun juga bisa terjadi dimanapun tempat yang tidak memahami peran wanita dengan benar. Namun sayangnya, propaganda Feminisme Liberal yang bekerjasama dengan media barat menuding bahwa Islam lah yang telah yang melakukan banyak diskriminasi pada wanita, salah satunya dengan cara mengutip ayat-ayat suci Al Quran yang salah dipahami.

Islam mewajibkan wanita berperan dalam masyarakat sekaligus menjaga diri dengan Hijab. Sayyidah Fatimah sa mencontohkan hal tersebut saat menuntut hak waris atas tanah Fadak yang diberikan Rasul namun ditahan oleh Abu Bakar dengan alasan Rasul tidak meninggalkan apa-apa kecuali agama Allah. Sayyidatunnisail ‘alamin ini berkhutbah mengeluarkan argumentasi-argumentasi di depan Muhajirin dan Anshar tentang hukum-hukum warisan kepada anak perempuan dalam Al Quran yang mematahkan argumentasi Abu Bakar. Khutbahnya yang penuh argumentasi Qurani sekaligus logika yang sempurna telah tercatat di berbagai riwayat baik dari sisi Syiah maupun Sunni. Itu menunjukkan, wanita Islam tidak hanya harus terdidik dan cerdas, tapi juga harus bisa melawan ketidakadilan yang menimpanya dan menyuarakan kebenaran.

Imam Khomeini berkata dalam sebuah wawancara dengan media Jerman tentang pandangan Tasyayyu’ terhadap wanita yang sebenarnya, “Tasyayyu’ adalah aliran revolusioner dan penerus agama Muhammad SAW, begitu pula pengikutnya yang selalu menjadi bahan (obyek) teror para pengecut dan penjajah. Tasyayyu’ bukan hanya tidak menolak peranan wanita dalam bidang-bidang kehidupan sosial politik selalu memposisikan wanita pada tempat yang tinggi ”

Lebih lanjut, Imam Khomeini menegaskan tentang partisipasi politik dan kesetaraan dalam Islam “Wanita juga memiliki hak berpolitik dan inilah tugas mereka. Seluruh wanita dan laki-laki harus masuk dalam masalah sosial, politik bahkan harus menjadi pemantau perkembangan politik yang ada, dan tidak hanya itu mereka juga di tuntut untuk menyumbangkan ide-ide mereka. Sekarang wanita harus melaksanakan tugas sosial dan agama mereka dan menjaga kehormatan umum dan di bawah kehormatan tersebut mereka melakukan urusan sosial dan politiknya.”



Dengan berbagai penghormatan Islam kepada wanita, seharusnya wanita lebih memilih menggunakan prinsip-prinsip Islam yang adil daripada ideologi lainnya. Dengan Islam sebagai rahmatallil ‘alamin wanita telah memperoleh hak sebagai manusia dan setara dengan lelaki. Bahkan Allah SWT menempatkan wanita sebagai manifestasi sifat Jamaliah dan Sifat-sifat ar rahman dan ar rahim Nya. Jadi, kehormatan apalagi yang tidak diberikan Islam terhadap wanita?

*Mahasiswa Falsafah dan Agama Universitas Paramadina

Semarak Wiladah Sayyidah Fatimah (Liputan Publikasi Yayasan Al Muntadzar Jakarta)



(Tulisan ini dimuat di Majalah bulanan Itrah terbitan Islamic Cultural Center Jakarta Edisi Juli)

“Aku Wanita Quraisy, aku tidak akan membantumu melahirkan, aku tidak akan membantumu melahirkan....”
“Aku Maryam, aku akan membantu mu melahirkan.”

Dialog sederhana dan pengucapan polos yang diekspresikan anak-anak dibawah 10 tahun lewat operet detik-detik kelahiran putri tercinta Rasul itu mewarnai serangkaian peringatan Wiladah Sayyidah Fatimah sa di Yayasan Al Muntadzar Jakarta Barat. Operet yang diperankan 7 anak itu mengundang tawa hadirin yang jumlahnya diperkirakan mencapai 400 orang.
Acara bertema “Meraih Kesempurnaan Wanita Sempurna Sayyidah Zahra” tersebut dilaksanakan Sabtu Malam (13/5) dengan serangkaian acara yang melibatkan anak-anak binaan Madrasah Az Zahra Yayasan Al Muntadzar. Anak-anak usia 5-15 tahun ini tidak hanya menampilkan operet, tapi juga tari Saman yang telah dimodifikasi sehingga kental aroma cinta pada Sayyidah Zahra., pembacaan ayat Suci Al Quran bersama-sama, pembacaan Hadist Kisa dan juga ceramah tentang keutamaan Sayyidah Zahra dari Ibu Hudallah, guru sekolah Lazuardi yang menambah pengetahuan masyarakat umum yang hadir di majelis yang penuh berkah tersebut.

Turut hadir juga Muhammad Ali Rabbani, Duta Besar Iran Atase Kebudayaan yang memberikan ceramah tentang tingginya derajat wanita dalam Islam. Dalam ceramahnya Ia mengatakan, “Islam memberi kesempatan kepada kaum wanita untuk mencapai kesempurnaan. Maka Sayyidah Fatimah merupakan contoh nyata kesempurnaan wanita. Sehingga Rasul begitu menyayanginya bukan hanya karena Ia adalah anaknya, melainkan karena Ia adalah teladan nyata bagi semua wanita.”

Di akhir acara juga ada pembacaan doa Ziarah kepada Sayyidah Fatimah dipandu oleh Anas Malik selaku pemimpin Yayasan dan Ali Rabbani. Sebelumnya, Sulis Zehra secara khusus hadir untuk mengajak hadirin bershalawat di Wiladah wanita mulia ini dalam lagu-lagu indah khas Cinta Rasul seperti Ya Zahra, Ya Thoibah, Ya Alfassalam dan Dzikir Anak.
“Dalam acara wiladah ini, hadirin diharapkan lebih mengenal putri Rasul yang mulia yang lebih pantas untuk diidolakan daripada orang lain”. Tutup Ida Rosita selaku ketua pelaksana kegiatan ini.

(Syahar Banu)


Dialog Tasyayyu' dan Ahlussunnah Wal Jamaah


Suatu hari, seorang teman yang meyakini bahwa aku adalah seorang Tasayyu' (Kesyiah-syiahan) bertanya, "Walau aku tidak pernah mendengarmu melaknat para sahabat, tapi aku pengen nanya kamu, kenapa orang Syiah itu suka melaknat sahabat?"


Aku menjelaskan kepadanya fatwa dari Imam Ali Khamenei tentang larangan melaknat tokoh2 yang di hormati oleh Ahlussunah Wal Jamaah. Apabila Ia masih mendengar ada orang Syiah yang masih melakukan laknat secara terang2an, itu bukan Syiah yang baik dan tidak pantas diperhitungkan sebagai Syiah karena tidak mematuhi perintah Ulama nya yang telah mencapai level Mujtahid.

Lagi-lagi, teman ku memancing, "Lalu, kenapa kaum Syiah membenci Sahabat?"

Karena sudah bosan dengan perdebatan antar mazhab yang seringkali menimbulkan perselisihan emosional daripada menemukan kebenaran, akhirnya aku menjawab, "Tidak membenci, hanya saja berkata sesuai keadaan yang sebenarnya. Kamu tahu Abu Thalib Paman Rasul kan?

"Tahu." Jawabnya singkat.

"Bisakah kamu berkata bahwa Abu Thalib meninggal dalam keadaan Muslim dan dicintai Allah beserta Rasulnya seperti anggapan Kaum Syiah terhadapnya?" Tanyaku.

Teman, "Tidak bisa, Bagaimanapun, ada banyak sekali riwayat di sisi kami menyebutkan bahwa Abu Thalib itu Meninggal dalam keadaan Kafir."

"Kalau begitu, kamu pasti tahu perasaan kaum Syiah terhadap para Sahabat2 tertentu. Bagaimanapun, kami memiliki riwayat2 yang mengatakan bahwa Sahabat-sahabat tertentu tidak dapat digolongkan sebagai sahabat yang baik."

"Aku tahu Abu Thalib sangat baik, sayang sekali Ia Kafir. Tapi kan Sahabat di Mata Syiah tidak pernah baik dan beberapa mengatakan sahabat Kafir."

"Apa bedanya? Meninggal dalam keadaan Kafir telah menghapus kebaikan Abu Thalib sehingga disebut kan bahwa Rasul SAW tidak dapat menyelamatkannya dari api neraka walau Rasul mencintainya."
Kompleks Haram Imam Khomeini

Hening, aku melanjutkan, "Hanya saja, Aku belum pernah mengetahui bahwa ada Ulama dari sisi Sunni yang memfatwakan pelarangan sebutan kafir pada Abu Thalib. Sebutan Kafir pada Abu Thalib ada di buku-buku pelajaran sejarah Islam untuk sekolah dasar sampai ke tingkat perguruan."

"Maaf. Aku menghormati pendapat kalian, hanya saja, aku tidak tahan para Sahabat di caci maki." Katanya.

"Aku juga minta maaf bila aku atau ada orang Tasayyu' lainnya yang tidak mencerminkan akhlak sebagaimana Tasyayu' seharusnya." Kataku. Dalam hati , aku mengingat ucapan Imam Khomeini tentang Tasyayyu'.



Imam Khomeini berkata,"'Tasyayyu’ adalah aliran revolusioner dan penerus agama Muhammad SAW, begitu pula pengikutnya yang selalu menjadi bahan (obyek) teror para pengecut dan penjajah."





Kamis, 21 Juni 2012

Surat Kepada Tuhan : Tentang Sahabat


Tuhan...
Sebenarnya tanpa aku menulis, pasti Kau tau apa yang ada di dalam hati ku. Tapi sekali-kali, aku ingin ada romantisme seperti ini dengan Mu,  melalui cara konvensional ini. Kali ini, Kau benar-benar memenuhi inspirasi ku hingga jari ku menolak untuk istirahat di tengah malam ini. Harusnya aku Shalat ya? Tapi ini aku juga sedang mengingatMu Tuhan... Okay... Nanti aku akan Shalat walau aku tidak tahu apakah aku benar-benar bisa menegakkan nya atau tidak. Well Tuhan, aku sebenarnya tidak tahu, apakah Engkau pernah menerima Shalat ku, tapi aku pikir engkau terlalu baik untuk menolaknya. Boleh kan aku pikir begitu?

Tuhan.. 
Ini pertengahan Tahun. Iya, Kau juga tahu itu. Tapi... aku hanya ingin mengungkapkannya dengan getir di hadapan Mu. Padahal tengah tahun dan aku sudah lesu. Memang, ada beberapa keberuntungan di Tahun ini yang tidak pernah aku rencanakan. Mungkin, itu berkat aku yang tidak berani meminta apa-apa padaMu selain minta yang terbaik? Aku ingat disaat aku merengek kepadamu di ujung Ramadhan tahun lalu tentang kekasih ku yang pergi, aku sempat meralat doa-doaku tentang minta dijodohkan dengannya. Aku ralat dengan doa semoga aku Engkau beri yang terbaik. Memang beda tipis antara pasrah padaMu dan menyerah. Aku tidak tahu lagi hidupku jadi apa. Dan setelah aku berhasil melewati segalanya, aku dengar, Engkau seolah-olah tersenyum dan berkkata, "Tuh... kan... dibilangin juga apa... Jangan sedih terus, Aku kan selalu kasih kamu yang terbaik. Dan kamu harus bisa tahu bahwa itu adalah hal terindah dari Ku yang selalu ADA untukMu."

Tuhan...
Aku mau berbagi tentang kegetiran ku , bukan karena aku tidak bersyukur nikmat Mu, hanya saja, aku merasa agak melankolis sekarang. Well, dimulai dari mana? Aku jadi agak gugup. Maaf...

Tuhan...
Aku ingat salah satu KekasihMu bernama Jalaluddin Rumi, Ia memiliiki seorang sahabat yang juga kekasihMu bernama Syamsi Tabriz. Betapa rapatnya dua sahabat itu hingga Rumi sang Pujangga tidak dapat melewati hari tanpanya. Setiap hari ada saja hal yang Rumi ceritakan dan berbagi tentang hikmah pada sahabatnya. Hingga suatu hari Syamsi Tabriz pergi meninggalkan Rumi untuk kebaikan Rumi sendiri. Rumi, yang telah terbiasa bersama dengan sahabat dan sekaligus gurunya dalam meresapi alam begitu kehilangan. Kesedihan atas kehilangan itulah yang mengantarkannya jadi penyair lewat banyak sajak tentang sahabatnya. Patah hati ditinggal oleh si sahabat membuat lisannya fasih dalam meramu hikmah lewat semesta.

Tuhan....
Ceritaku tentang kekasihMu belum selesai. Beberapa orang tidak suka dengan persahabatan erat mereka karena hanya Syamsi Tabriz yang merajai hati Rumi. Lalu fitnah keji menghampiri sang sufi yang sedih dengan berkata bahwa sang sufi telah berubah menjadi pecinta sesama jenis. Orang kira kedekatan mereka adalah kedekatan hawa nafsu, tapi sebenarnya kedekatan mereka adalah kedekatan spiritual yang gagal dipahami siapapun yang tidak pernah mereguk manisnya persahabatan. Kepatah hatian nya telah melahirkan karya besar “Maqalat-i Syams Tabriz”. Luar biasa memang kekasihMu itu.

Tuhan...
Ceritaku mungkin berbeda dan agak ternoda di sana sini sejak perkenalan kita berdua. Kau tahu maksudku kan? Kisah kita tidak sesuci kisah Rumi. Namun, aku telah kehilangan sahabatku yang pernah jadi tempat curahan segala keluh kesahku padanya. Aku pikir, kita sama-sama berkeluh-kesah. Aku berfikir, apakah Ia kehilangan aku? Aku tidak pernah tahu. Ia yang memperkenalkan dirinya sendiri lewat perjalanan kedewasaannya telah pergi. Aku tidak tahu bagaimana agar sebuah pintu yang menutup menjadi sekat akan terbuka kembali diantara kita berdua. Apakah perpisahan ini juga hal terbaik dari sisiMu Tuhan?

Tuhan...
Aku tahu bahwa ada kesalahan besar di sini. Di antara persahabatan kita berdua yang rumit. Kesalahan itu adalah kelalaian kita yang saat itu mungkin kita cari2 pembenarannya disisiMu. Aku menyalahkannya karena Ia yang membuat kesalahan, padahal, di kesalahan itu, aku juga jadi peran utama di dalamnya. Betapa angkuhnya aku... Maafkan aku yang mendzolimi diriku sendiri dengan menjadikannya tameng kesalahan ku.

Tuhan...
Ia sudah pergi sekarang. Jasadnya masih ada dan bergerak walau jauh di sana yang tidak dapat aku lihat. Jiwanya masih seindah persahabatan kami dulu aku rasa. Tapi aku sama sekali tidak melihatnya menyapaku kecuali lewat mimpi. Sungguh, ini bukan asmara yang remeh temeh. Aku memang tidak menitikkan air mata dalam panjangnya perpisahan ini. Tapi aku selalu mengingatnya seolah Ia adalah butiran tasbih dalam Dzikir spiritual ku. Seperti halnya aku yang kadang memprasangkakan diriMu dengan sangkaan2 buruk ku. Aku juga kadang begitu dan aku berhak menghukum diriku sendiri tentang itu. Dengan meminta maaf kepadaMu dan kepada jiwa Sang Sahabat. Ia tidak tahu apa yang aku lakukan di belakangnya. Tapi Engkau tahu dan Engkau menyayanginya. 

Tuhan...
Aku pernah berjanji padanya untuk membantunya menghadapi dunia. Dan kini, setelah keterpisahan kita, aku tidak tahu bagaimana cara dia untuk menghadapai dunia kini. Dunia ini terlalu kejam untuk dihadapi sendirian. Aku pernah berjanji padanya banyak hal... Memberi tahu dia betapa indahnya bermimpi dan kemudian mewujudkannya bersama. Dan kini aku dapati, aku yang tidak sanggup menghadapi dunia tanpanya. Aku tiba-tiba rindu ucapan-ucapan sinis nya tentang banyak hal. Aku mulai merindukan kisah-kisah dan caranya mendongeng untukku. Caranya memandang sesuatu seringkali tidak aku setujui. Tapi membuatku memiliki pandangan dari sudut yang lain. Seolah Ia adalah tokoh utama yang muncul dari sebuah novel yang kadang menggelikan, kadang, mengharukan, kadang menyebalkan. Dia sempurna dalam ketidaksempurnaan nya yang sering aku tertawakan.

Tuhan...
Tolong beritahu aku, atau kirimken seseorang padaku yang tahu tentang dirinya kini untuk mengabari aku tentang Sang Sahabat. Sekarang bagaimana keadaannya? Bagaimana Ia memandang dunia tanpa aku di dalamnya? Bagaimana Ia melalui hari tanpa mengatakan apapun padaku atau bahkan mungkin Ia telah berhenti mengatakan segalanya pada siapapun? 

Tuhan...
Aku memang tidak terlalu percaya saat Ia berkata bahwa aku adalah satu-satunya sahabat yang Ia punya di dunia ini. Tapi perlahan, aku mulai percaya padanya tentang banyak hal. Tentang kisah cintaku yang pernah membuatku menangis dan gelisah, tentang masa depan ku aku tatap tajam, tentang segalanya. Orang bilang bahwa ini adalah cinta antara sepasang anak muda. Aku bilang bukan... Aku tidak pernah membayangkan dengan sungguh2 bahwa Ia akan menjadi pendamping hidupku. Tidak pernah. Aku selalu menempatkannya sebagai sahabat yang aku takzim padanya dengan kadar yang aku mampu walau aku tidak pernah benar-benar menampakkan ketakzimanku padanya. 

Tuhan...
Bodohnya, aku yang kecewa padanya mulai menghukumnya di alam pikir ku. Kekecewaan ku padanya terlampiaskan dengan bercerita tentang nya pada orang yang tidak mengenal Ia sebaik aku mengenalnya. Rasanya, unsur pembicaraan adalah apapun tentangnya yang aku sampaikan pada siapapun. Kadang menyebutkan namanya, kadang tidak. Aku tidak siap kisah persahabatan kita sudah tamat, dan orang menyebutnya sudah sampai pada di bab akhir. Aku menginginkan sequel yang tidak pernah aku dapatkan. Betapa sedih akhir yang harus dipilih. Aku malu bertanya pada orang terdekatnya, bagaimana kabarnya. Aku juga sedikit marah pada orang yang berfikir bahwa ini hanyalah persoalan asmara remaja. Aku juga tidak bisa memaksa orang untuk memahami bahwa aku selalu menganggapnya sebagai sahabat. Tidak pernah lebih.


Tuhan...
Aku tidak tahu Ia memandangku sebagai apa, sebagai siapa. Tapi yang harus Ia tahu, aku tidak bisa membencinya. Aku tidak bisa menjadikannya seperti kalender tahun lalu yang menyedihkan karena di lembaran tahun akan datang Ia tidak akan pernah ada. Aku mencintai siapapun yang Ia cinta walau itu tidak tampak di hadapannya. 

Tuhan...
Berilah Ia kehidupan lebih baik, seperti yang pernah ditulisnya untukku, "Tuhan, Ia sahabatku, jagalah selalu dirinya..." Betapa menyedihkan ketika orang bertanya tentang nya padaku padahal aku tahu juga sedang ingin tahu tentangnya. Dan aku harus tersenyum menceritakan lelucon lama tentangnya dengan getir seolah aku dan dia tidak ada apa-apa. Aku sedih tiap kali orang menggodaku tentangnya dan bertanya apakah sekarang kita berdua memilih mengungkapkannya lewat inbox yang rahasia? orang pikir ada romantisme yang berlanjut antara aku dan dia. Mendengar itu hatiku getir sekali dan aku harus mengatakan segalanya baik..

Tuhan...
Apakah dengan mengungkapkan ini, aku jadi terlalu lemah??
Maaf...


Tuhan...
Aku akan jadi kuat lagi keesokan harinya, saat aku sadar bahwa mungkin memang kita harus terpisah untuk menciptakan sebuah maha karya dalam perjalanan spiritual yang harus kita jalani sendiri-sendiri. Aku yakin mampu menjalaninya. Aku juga yakin Ia telah menemukan cara untuk menghadapi kerasnya dunia karena Engkau yang maha Suci selalu bersamaNya. 

Apabila cinta ada di hati yang satu
Pasti juga cinta itu ada di hati yang lain
Karena tangan yang satu
Takkan bisa bertepuk, tanpa tangan yang lain
(Jalaluddin Rumi)

Jumat, 15 Juni 2012

Republik Ironis

"Barang siapa yang tidak merasa prihatin atas suatu kejahatan maka dia tidak akan mempunyai kehendak untuk berbuat baik." -Imam Musa Al Kadzim


Aku, Dari lahir sampai umur 22 tahun ini memang tinggal di Indonesia. Sudah makan makanan yang sama dengan berjuta penduduk lain. Sudah sekolah di sekolah negeri dari SD-SMA. Sudah bertemu sama pekerja berpenghasilan Rp 10.000 sehari sampai pengusaha berpenghasilan 5 Milyar sebulan. Sudah ngobrol langsung sama pemerintah terkecil tingkat RT sampai ikutan kuliah umumnya Presiden. Sudah berkunjung ke pulau lain dan punya teman-teman dari kota lain. Sudah pernah masuk organisasi anti pemerintah dan sudah pernah juga kerja di parlemen pemerintah. Sudah pernah ke pelosok desa yang belum ada listrik sampai ke Ibukota yang serba modern.


Sayangnya...


Semua itu tidak menjamin bahwa aku pasti tahu bagaimana caranya hidup bahagia di Republik ini. Sampai sekarang, Aku belum bisa membuat manual book atau tutorial bagaimana cara tinggal di Negara ini dengan baik dan benar. Kalau ada yang tahu caranya bahagia di Republik ini, Ia bertanggung jawab juga untuk memberitahu para bayi yang baru lahir cara-cara bertahan hidup di kerasnya kehidupan Negeri Jutaan pulau ini. 


Di Negeri ini, semua aturan bisa saja di amandemen kapan saja tergantung selera yang mengurus. Semua masalah bisa diselesaikan dengan jalan "damai" ala polisi, jalan "tanpa masalah" ala kantor pegadaian. Kadang masalah juga bisa selesai dengan "aksi damai" ala aktivis LSM, atau minimal, masalah bisa diselesaikan dengan tidur sambil mendengar lagu dangdut bejudul "perdamaian" bagi orang miskin.


Disini, tidak ada jaminan bahwa segala sesuatu bisa dijamin. Kemerdekaan dan kebebasan yang konon dijamin dan tertuang di undang-undang bisa saja terlanggar dengan kepentingan-kepentingan yang kita tidak tahu untuk siapa karena gurita konspirasi dan intrik politik. Disini, adalah lahan dimana kita tidak perlu pusing mau memberi bantuan kepada siapa karena ada banyak sekali orang terlantar, tapi kita hanya bingung mau menyalurkan lewat mana karena banyaknya orang yang tidak dapat dipercaya mengelola harta orang banyak.


Sekedar menyadari realitas, di negeri macam apa kita tinggal...
Orang-orang pintar akan berkata bahwa "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Tapi saat mulai menyalakan lilin, orang banyak siap meniupnya kapan saja. Nyalakan lagi, ditiup lagi. Apakah ini pesimisme atau realistis? Bedanya sangat tipis kawan. Ada perjuangan karena memang memperjuangkan klaim kebenaran, ada perjuangan karena memperjuangkan egoisme masing-masing. Bedanya juga sangat tipis kawan. Mungkin benar kata pejalan suluk, dibutuhkan kejernihan jiwa dan hati yang bersih untuk mengetahui kebenaran.


Untuk itu, Seminar berfikir positif digelar dimana-mana. katanya, "Mulai kebaikan dari diri sendiri." Benar kawan, itu tidak salah. Bagus sekali ide itu. Tapi kenapa hanya isu-isu yang keren saja yang dilakukan? Misal himbauan untuk mengikuti program Earth Hour mematikan listrik 1 jam untuk hidup lebih baik. Ingatkan kita negara berkembang yang bahkan di Sumatera Utara ada 210 desa yang belum beraliran listrik. Itu baru di 1 daerah. Belum di berjuta daerah lain di bumi pertiwi. Realistiskah program internasional Earth Hour itu? Bukankah kita jauh lebih berhemat dari negara manapun yang mengikuti program itu? Kenapa justru para mahasiswa sebagai kaum intelektual yang menjadi relawan gerakan itu? Apakah pernah berfikir, proyeknya siapa yang sedang diperjuangkan?


Himbauan lainnya, "1 Man 1 Tree" yang posternya terpasang pejabat bertampang klimis menanam pohon dan orang di kota ramai-ramai tanam 1 pohon, jutaan pohon di desa yang tidak terpublikasikan digunduli. Ada bayak sengketa lahan yang korbannya adalah masyarakat adat suatu negeri yang buta terhadap hukum-hukum dan dipaksa melawan mesin baja milik perusahaan besar dan pemerintahnya siap menyediakan "pasukan pengaman bermental baja", melindungi yang bayar. 


Banyak orang terusir dari daerahnya tapi tidak masuk media nasional yang lebih sibuk mengurusi berita milik kelas atas seperti batalnya konser artis luar negeri nan kaya raya yang menjual tiket mahal atau jatuhnya pesawat mahal berisi orang-orang kaya yang beritanya terus menerus mengguyur layar kaca. Yang diperjuangkan siapa? Yang sedang dibicarakan kepentingannya siapa? Yang sedang ditutupi berita macam apa sehingga masyarakat yang rata-rata berpemikiran polos dan merasa tidak berkepentingan dengan berita itu mengganti siaran layar kacanya dengan drama berintrik rumit yang berkisar antara cinta yang remeh temeh  karena itu adalah satu-satunya hiburan disana. Bahagiakah generasi muda yang hidup dengan drama seperti itu sehingga Ia kelak tahu bagaimana caranya hidup di masa depan?


Seiring dengan itu, Mental cari aman mengalir dimana-mana. Jarang ada yang benar-benar mau menampakkan sikapnya. Benar kawan, kita ini sudah dewasa, sudah dapat menentukan jalannya sendiri. Namun belum tentu yang dewasa itulah yang berpikir dengan akal sehat. Akal sehat di Negeri ini begitu mahal sampai politisi, ustad, akademisi yang seharusnya berkata dengan kata-kata yang pintar gagal menjadi ikon berfikir dengan akal sehat. 


Kini, yang mengkritisi lawannya bukan yang dikritisi karena yang dikritisi sudah mengkader orang-orang dari kaum si pengkritisi sendiri sebagai tameng. Jadi ingat kata Abraham Lincoln, "Kebenaran adalah korban pertama dari peperangan."


Jadi jalani saja hidup ini dengan landasan yang berpijak pada yang benar. Yang tidak relatif. Kata Max Scheler yang orang Jerman itu, semakin relatif sesuatu, maka semakin rendah nilai sesuatu itu. Kita tidak akan pernah menemui kebenaran kecuali ketika kita mulai mempercayai kebenaran itu. Adakah? Pasti ada. Di Republik ini kebenaran dan kebaikan begitu langka, tapi tidak mungkin kalau tidak ada. Kita hanya perlu menjadi pantas untuk mendapatkannya. Bagiku, disinilah letak "Mulai dari diri Sendiri" itu dimulai. Bukan lewat aktivisme instan para pemilik proyek kegiatan. 


 "Air mengalir sampai jauh..." Kata Gesang sang Maestro keroncong. Mengajak kita bernyanyi sebagai makanan jiwa kita yang lelah menjalani hidup dalam lantunan musiknya. Mengingatkan bahwa kadang kita harus ikut hanyut dalam perjalanannya bersama yang lainnya agar bisa merasa bahwa kita sama dan sejalan. Kadang kita harus naik perahu untuk melawan arus karena ada jalan yang lebih baik lagi selain ikut arus itu. Kita tak bisa, selamanya hanyut, tak bisa selamanya melawan arus. Hidup harus harmoni, hidup harus terus berada di jalan kebaikan...