Jumat, 04 Maret 2016

Keliru

Pernahkah kamu mendengar ada seseorang yang bilang, "Mantan-mantanku bisa sukses dan bahagia semua." Atau di lain kesempatan, dia akan bilang, "Aku bangga dong jadi orang yang pernah mengantarkan mereka ke gerbang kebahagiaan. Kalau dulu pacarannya nggak sama aku, mana mungkin dia bisa sekeren itu."

Oh, dengar. Betapa heroiknya!

Sayangnya, aku akan mengasihani kepercayaan diri orang macam itu.

Aku kasih tahu ya...

Kamu salah mengira bahwa kamulah yang membuat seseorang jadi sukses dan bahagia. Kalau kata Taylor Swift, "There are going to be people along the way who will try to undercut your success or take credit for your accomplishments or your fame."

Pada dasarnya, mantanmu memang punya daya hidup yang kuat. Barangkali itu yang pernah membuatmu jatuh cinta sebelum semuanya jadi hambar karena beberapa hal. Kekuatan macam itu juga bisa didapat tanpa peranmu. Kalau bukan kamu yang nyakitin, ya bakal disakitin orang lainnya, dengan dan ataupun tanpa hubungan percintaan.

Dengan mengangkat dirimu sendiri,  kamu sudah menginjak-injak usaha mantanmu untuk bertahan hidup pasca patah hati. Seolah kamu berkata, "Untunglah pernah aku sakiti. Jadi dia bisa belajar membalut luka."

Hey, kamu tahu, beberapa orang emang bulletproof. Pernah denger istilah survivor atau penyintas?
Sudah pernah dengar kan? Masak belum?

Kamu harus mahfum bahwa segala macam kekacauan yang kamu lakukan pernah membuat mereka hampir tenggelam. Untunglah mereka sudah jago berenang.
Sesederhana itu.