Waktu lagi jualan, Aku selalu mengamati setiap ada yang lihat-lihat toples ini di stan jualanku.
Ibu pertama yang mengunjungi stan bilang, "Yah... kalau pakai ini makanan saya nggak keliatan donk mbak." Tak lama, datanglah Ibu kedua bilang, "Wah... Bagus ya mbak toplesnya, apapun isi di dalemnya tetep aja enak dipandang buat pajangan meja. Bikin orang penasaran isinya apa."
Kalau dilihat dari fungsi toples, maka kita akan menemui fakta bahwa toples adalah tempat untuk menaruh snack kering. Lalu apa beda toples yang satu dengan yang lainnya? Bentuk, tampilan, bahan, dll. Perbedaan antara toples yang satu dengan yang lainnya dapat menambah fungsi-fungsi toples tersebut.
Ibu pertama sebenarnya dari awal dia tidak butuh toples hias. Karena Ia hanya peduli makanan di dalamnya tampak. Ia ingin makanan sebagai tokoh utama di mejanya. Supaya tamunya dapat memilih makanan dari toples mana yang harus dibuka.
Ibu kedua mempertimbangkan sisi meja nya yang jadi enak dipandang ketika ada toples ini. Ia membiarkan isi toples menjadi kejutan lain bagi tamunya.
Bayangkan dunia sosial media ini seperti kita yang jadi toples dan orang lain adalah tamunya.
Ada yang membiarkan kepribadian dan aktiivitasnya terbuka sehingga orang bisa melihat apa saja isi dalam kepala kita tanpa harus repot-repot "membukanya". Karena ia adalah sebuah "toples" transparan. Kita punya pilihan untuk mengambil isi di dalam toples jika itu menarik, atau tidak menyentuhnya sama sekali karena isi di dalamnya tidak sesuai selera kita.
Ada yang memilih untuk tidak memperlihatkan kepribadian dan aktivitasnya sehingga orang hanya dapat melihat tampilan luar dari orang tersebut. Jika kita ingin melihat isi kepala, perasaan dan aktivitasnya, yang harus dilakukan adalah membuka tutupnya karena Ia seperti sebuah "toples" hias, Yang harus dilakukan, tinggal membuka toples tersebut agar dapat meraih isinya. Masalahnya, penasaran atau tidak sama isinya?
Terus, Kamu type toples macam apa?
Ibu pertama yang mengunjungi stan bilang, "Yah... kalau pakai ini makanan saya nggak keliatan donk mbak." Tak lama, datanglah Ibu kedua bilang, "Wah... Bagus ya mbak toplesnya, apapun isi di dalemnya tetep aja enak dipandang buat pajangan meja. Bikin orang penasaran isinya apa."
Kalau dilihat dari fungsi toples, maka kita akan menemui fakta bahwa toples adalah tempat untuk menaruh snack kering. Lalu apa beda toples yang satu dengan yang lainnya? Bentuk, tampilan, bahan, dll. Perbedaan antara toples yang satu dengan yang lainnya dapat menambah fungsi-fungsi toples tersebut.
Ibu pertama sebenarnya dari awal dia tidak butuh toples hias. Karena Ia hanya peduli makanan di dalamnya tampak. Ia ingin makanan sebagai tokoh utama di mejanya. Supaya tamunya dapat memilih makanan dari toples mana yang harus dibuka.
Ibu kedua mempertimbangkan sisi meja nya yang jadi enak dipandang ketika ada toples ini. Ia membiarkan isi toples menjadi kejutan lain bagi tamunya.
Bayangkan dunia sosial media ini seperti kita yang jadi toples dan orang lain adalah tamunya.
Ada yang membiarkan kepribadian dan aktiivitasnya terbuka sehingga orang bisa melihat apa saja isi dalam kepala kita tanpa harus repot-repot "membukanya". Karena ia adalah sebuah "toples" transparan. Kita punya pilihan untuk mengambil isi di dalam toples jika itu menarik, atau tidak menyentuhnya sama sekali karena isi di dalamnya tidak sesuai selera kita.
Ada yang memilih untuk tidak memperlihatkan kepribadian dan aktivitasnya sehingga orang hanya dapat melihat tampilan luar dari orang tersebut. Jika kita ingin melihat isi kepala, perasaan dan aktivitasnya, yang harus dilakukan adalah membuka tutupnya karena Ia seperti sebuah "toples" hias, Yang harus dilakukan, tinggal membuka toples tersebut agar dapat meraih isinya. Masalahnya, penasaran atau tidak sama isinya?
Terus, Kamu type toples macam apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Kamu?