Sebenarnya aku punya target dalam menulis. Secara profesional maupun sekedar di blog. Beberapa orang menagih tulisanku di blog. Terharu sekali ketika salah satu follower blog mengirimkan email yang isinya bertanya kenapa alu jadi jarang sekali menulis.
Itu terjadi karena beberapa faktor. Anggaplah ini sebagai sebuah pembelaan diri. Faktor-faktor itu adalah :
1. Laptopku mulai ngambek.
Usianya sudah 3 tahun. Baterainya sudah mati. Pun wifinya. Parahnya lagi, setiap kali tersenggol atau berubah posisi, layar laptop blank atau kursornya macet. Pernah di servis dan habisnya banyak. Setelah garansi servis habis, laptopnya ngadat lagi. Hal itu bikin aku...
2. Malas
Tentu saja, saat sedang asik nulis tiba-tiba laptop mati. Lalu aku kesal dan ide ku seketika meleleh semua. Aku harus menyambungkan internet lagi. Kadang tidak selalu lancar. Modem mesti di uninstal dulu dan instal lagi untuk bisa berselancar lagi. Biasanya juga mati lagi setelahnya. Bikin malas luar biasa. Bahkan untuk sekedar buka laptop pun aku benar-benar malas. Itu mengakibatkan...
3. Kehilangan Kepercayaan Diri Menulis
Menulis itu mesti biasa. Apa saja bisa dijadikan tulisan postingan di blog. Semudah kita tulis status Facrbook atau ngetwit. Cukup dipanjangin dikit biar tjakep. Tapi aku sekarang kehilangan kepercayaan diri. Logika menulisku dan kemampuan berargumentasiku melemah. Daya risetku ditentukan sekali oleh kinerja internet dan laptopku. Aku jadi miskin data dan perspektif. Apalagi aku sekarang menghabiskan banyak waktu di twitter yang isinya penulis-penulis bagus. Aku jadi minder, siapalah aku ini :((
4. Blogger, Gmail dan kawan-kawannya
Blog ku awalnya terkunci. Bisa menulis tapi gagal diterbitkan. Lalu setelah dibuka, temanku yang servis blog ku bilang layoutnya harus diganti. Layout ku yang dulu sangat indah dan manis. Bikinan mantanku. Dan terpaksanya ganti layout. Setelahnya, aku tidak bisa kirim email entah kenapa. Aku merasa didiskriminasi google dan aku juga jadi merasa gaptek. Karena orang lain tidak pernah mengalami apa yang terjadi di akun ku sehingga mereka pikir aku yang salah. Aku malah ditanya macam-macam hal teknis yang tidak aku tahu.
5. Bosan Kuliah
Kuliahku semester ini sangat menjenuhkan. Aku ingin skip semester ini tapi aku pikir itu percuma karena toh nanti harus ikut mata kuliah itu lagi. Rasanya aku tidak dapat apa-apa di kelas. Bahkan aku tidak bergairah untuk baca buku. Rasanya hari-hari kuliah hanyalah mengejar absensi dan restu dosen belaka. Benar-benar menyebalkan.Bosan kuliah ini sangat memengaruhi mood ku. Karena itu akan membawaku pada poin nomer 2.
6. Menahan diri untuk tidak curhat
Setiap kali aku ingin menulis blog, aku menyimpan hasrat di dalam dada untuk curhat. Karena kondisi ku sedang tidak stabil dan aku rasa tidak tepat jika menampakkannya di muka publik. Ah sial ini curhat juga. Tapi apa boleh buat.
7. Suka Tidur
Karena tidur adalah solusi dari lelahnya pikiran. Aku juga heran, setiap kali pulang kuliah rasanya lelah sekali padahal otakku tidak sedang diajak berlari kencang. Mungkin karena memang jenuh kuliah sehingga aku mencari pelarian dengan tidur. Tidur mengurangi waktu baca ku juga. Dan aku merasa sangat bodoh. Tapi aku lelah dan tak tahan untuk tidak tidur. Kecuali kalau terpaksa ada kegiatan di luar. Tapi aku akan lelah juga setelahnya. Dan tidur lagi...
8. Ignoring
Kalau sedang melewatkan sesuatu yang seharusnya aku perjuangkan, aku pura-pura seolah tidak butuh. Biasanya aku tulis semuanya tapi kini tidak. Lalu aku tersiksa dirajam rindu. Ah... Sudahlah...
9. Nulis lewat android nggak enak
Iya, layarnya kurang gede. Touchscreen nya bikin typo mulu. Huft banget!
Itu aja deh. Udah kebanyakan alasan. Hihihi...
Love you Lov!!
Ps : Lihat mukaku... Ekspresi pusing tiap hari. Hiks...
*pecut*
BalasHapusIsh! Kayak kenal aja
BalasHapus