Aku berikan seutas rambut padamu untuk kenangan
tapi kau ingin merampas seluruh rambutku dari kepala
Ini musim panas atau bahkan tengah musim panas
langkahmu datang dan pergi antara ketokan jam yang berat
Mengapa jejak selalu nyaring menjelang sampai
daun-daun kering risik di pohon ingin berdentuman
ke air selokan yang deras
langkahmu datang dan pergi antara ketokan jam yang berat
Aku berikan sepotong jariku padamu untuk kau bakar
Tapi kau ingin merampas seluruh tanganku dari lengan
Ini musim panas atau akhir musim panas aku tak tahu
Burung-burung kejang di udara terik seakan penatku padamu
Maka kujadikan hari esokku rumah
Tapi tak sampai rasanya hari iniku untuk berjumpa
1974, dalam buku kumpulan puisi Meditasi.
Catatan :
Malam ini, Abdul Hadi WM berhasil membuatku menangis.
Terimakasih telah menulis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Kamu?