Tampilkan postingan dengan label anggur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anggur. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Januari 2013

"Emangnya Elu Cantik?"

Sahabatku, di Whatsapp dini hari ini bilang,
"Aku merasa nggak pernah merasa cukup cantik atau cukup pintar.untuk apapun.."
Aku merenung sebentar, Iya, aku juga nggak pernah merasa cukup cantik dan cukup pintar juga dalam hal apapun. Aku, yang selama ini lebih banyak punya teman lelaki daripada perempuan seringkali rendah diri juga kalau ada sahabat cowok yang terang-terangan memuji cewek cantik dan membandingkannya dengan ku yang bagi mereka, tidak cukup cantik.

Dan sekarang sahabatku, yang sering dapat pujian cantik dari orang-orang, dan sering dibandingkan tampangnya dengan ku malah bilang kalau dia merasa tidak cukup cantik. Ah, apa-apaan ini? Aku sendiri, suka agak minder kalau di samping sahabatku itu. Terakhir bertemu dengannya, dia cantik, dengan wajah panjang, hidung mancung, alis rapi dan bibir yang imut. Meyakinkan dia bahwa dia cukup cantik membuat ku merasa agak kesal karena sama saja dengan membongkar apa yang aku inginkan dari aset berharga yang Ia punya. Kecantikan!

Nila, Salah satu teman Cantikku!
Well, aku mungkin pernah merasa cantik, dalam hal-hal tertentu aku harus merasa seolah-olah aku memang cantik, tidak lain untuk menaikkan kepercayaan diriku sendiri yang kadang orang tidak ingin repot-repot membangun kepercayaan diri untukku. Jadi mau tidak mau aku harus merasa cantik. Bukan sebagai si tokoh Ugly Betty yang malang. Atau sebagai seorang yang tidak tahu bagaimana menegakkan badan dan menatap lurus kedepan atau perlu malu untuk sekedar menatap mata orang saat bicara. Aku mau tidak mau harus membangun fondasiku sendiri dengan apa yang aku punya, Modal dari Nya.

Tentu saja, cantik itu butuh pengakuan dari pihak kedua dan ketiga. Masalahya, pandangan subyektif orang terhadap itu hanyalah soal selera. Misalnya seperti orang korea yang menganggap setiap wanita bermata besar itu cantik, maka aku akan masuk kategori itu. Atau bagi orang Indonesia menganggap cantik adalah hidung mancung, maka aku tidak akan masuk katagori itu. Cantik itu bisa saja propaganda media terhadap kita yang mau saja dimainkan kesana-kemari dalam hal sepele  atribut yang berbau matrealistis. Kecantikan.

Aku pernah membaca lelucon di Situs lucu favoritku kalau orang yang bilang, "Kecantikan wanita bukan hanya tentang tampang, tapi tentang hati yang tulus" hanyalah diucapkan oleh mereka yang memang secara tampang jelek. Oke, jangan diperlebar lagi dengan membahas kategori jelek itu yang bagaimana. Hanya masalah selera dan propaganda media saja yang menjadikan kita terbagi dalam kategori jelek dan cantik.

Jelek itu Mutlak, cantik itu relatif?

Dan suatu hari, di Kamikita, seorang teman dengan nada mengejek bilang, "Emangnya elu cantik?" saat melihat aku berkaca dengan kamera depan HP. Tanpa berfikir lama, aku berkata dengan menantang, "Ya buat pacar gue, gue cantik!" Dia tertawa mengejek dan aku tidak peduli atau sedang pura-pura tidak peduli. Bagaimanapun bagi wanita, merasa cantik itu penting.

Semua orang sering kali tampak sepakat bahwa ada jelek mutlak maupun cantik absolut. Seperti layaknya sebuah negara demokrasi, yang menentukan bahwa diri seseorang cantik atau jelek hanyalah soal jumlah penilai. Sampai ada yang bilang bahwa Jelek itu mutlak karena kita dipaksa sepakat bahwa seseorang dengan wajah tertentu benar-benar tidak bisa dibilang cantik. Tapi kecantikan, sepertinya sengaja dibuat bergradasi, Selain tergantung selera, juga tergantung wilayah dan kepentingannya. Hal-hal pragmatis juga secara kusut  ikut melingkari masalah yang sebenarnya tidak terlalu penting ini.

Lalu, aku ingat saat awal dulu bertemu pacar, dia diam-diam memotret ku dan menyimpannya lama di ponsel. Hal lucu yang aku kenang karena sebenarnya aku tahu dia diam-diam memotret ku. Aku harus bersikap pura-pura tidak tahu. Dan saat itu, aku merasa bahwa, aku cantik. Setidaknya, saat itu ada seseorang yang merasa perlu menyimpan wajahku di fotonya. Aku jadi merasa cantik. 

Atau saat di Malaysia, aku yang cukup dekat dengan anak-anak korea dan suka berbagi kosmetik dengan mereka sedang melakukan "ritual" touch up bareng di tenda kami. Sonia yang hobi foto-foto bilang, "Banu, lets take photo!" Dan setelah kita foto bersama, dia bilang, "Wow, Banu, You are beautifull like usual, Envy with your Big Eyes!!" Saat itu, tentu saja aku merasa cantik. 

Saat seorang Fotografer Viet Nam yang meliput event Seagames bilang ingin memfoto ku, dia bilang, "U look so pretty, because Indonesian girl don't have white skin, and you are  the only one here who have white skin. Indonesian girl don't have big eyes and you have it. How lucky you are!" Lagi-lagi, aku merasa cantik. Apalagi setelah tahu dia susah payah menggunakan google translator untuk mengetik itu di YM. Dia memang tidak bisa bahasa Inggris dan aku menghargai usahanya membuatku cukup percaya diri untuk difoto.

Aku juga punya adik cowok, namanya Tarel dan dia orang yang cukup jujur menilai sesuatu. Dia kadang bilang, "Mbak, kamu cantik" saat aku memakai baju tertentu yang membuat dia sangat senang punya kakak seperti ku. Aku merasa 3 kata itu adalah energi ku untuk 7 hari karena diucapkan oleh adikku yang cukup selektif dan tidak pragmatis dalam memuji.

Dian Pelangi, Perfect eh?
Saat memposting foto di facebook misal, selalu saja ada bilang "Cantik" dan itu membuat ku merasa cantik. Saat seseorang memuji Display Picture di Whatsapp ku, Aku merasa cantik. Saat pacar bilang kangen misal, aku akan merasa cantik. Dan aku rasa perasaan merasa cantikku itu masih dalam tahap wajar dan positif.

Lalu, ternyata lebih banyak moment yang membuat aku merasa cantik. Misalnya, misalnya ini lho, saat pacar tidak bilang kangen. Atau ketika Ibuku yang memang tidak pernah bilang kalau aku cantik semakin membuatku minder dengan mengingatkan betapa banyak jerawat di wajahku. Ketika teman-teman cowok bilang kalau cewek itu jauh lebih cantik dari aku dan tampangku jadi kebanting jauh. Aku cuma bisa, lagi-lagi, berbesar hati dengan apa yang aku punya.

Lagi-lagi, aku ingin bilang hal sama seperti yang diucapkan oleh sahabatku, "Aku tidak pernah merasa cukup cantik..." Saat aku melihat.. Dian Pelangi misal. Atau aku jalan bareng dengan sahabatku yang memang cantik sampai-sampai orang yang melintas harus berhenti sejenak. Layaknya adegan dalam film Geisha yang saat Geisha mulai berada di tengah kota, para lelaki mulai tidak bisa berkonsentrasi dengan yang Ia lakukan. Ada yang jatuh dari sepeda, ada yang menabrak sesuatu, dan aku merasa bahwa aku tidak cukup cantik untuk dapat membuat keadaan seperti itu. 

Setidaknya, jika aku tidak cantik, aku harus punya hal lain untuk "di jual". Masalahnya, lagi-lagi "..Aku tidak pernah merasa cukup pintar..," Kalau sudah tidak cantik dan tidak pintar, apalagi nilai yang seorang wanita punya? Kesetiaan? Yah, aku pikir aku masih setia. Tapi itu karena aku memang memilih berada di zona nyaman sehingga tantangan yang ada tidak terlalu banyak. Kebaikan? Aku juga kadang tidak merasa cukup baik. beberapa kali aku melakukan kecurangan yang tidak seorang pun tahu. Agaknya memang masalah integritas ini adalah masalah klasik. Mungkin juga karena aku agak licik sehingga dengan mudah aku dapat melewati beberapa hal yang sulit. Atau apa?? Apa nilai yang aku punya? Aku sendiri tidak punya bakat tertentu yang membuat ku merasa punya "modal" untuk jadi "besar."

Aku merasa perlu mengoreksi diriku sendiri. Aku pernah berpikir, betapa beruntungnya lelaki yang bisa menikahi wanita cantik. Tapi ternyata dalam rumah tangga, kepribadian seseorang lebih memainkan peran penting daripada kecantikannya. Aku juga pernah berpikir kalau seandainya aku bisa dilahirkan kembali, aku ingin lahir sebagai gadis cantik yang pintar menyanyi. Seperti Raisa misal. Atau aku sempat berfikir, betapa beruntungnya Emma Watson yang hampir tidak memiliki Haters di dunia maya.

Membahas kecantikan, membuatku sempat berpikir, kenapa aku tidak memiliki wajah lonjong lancip, hidung mancung, mata cemerlang dan bibir sebagus Dian Pelangi? Atau kenapa aku tidak secantik teman ku yang lain? Mungkin kalau wajah ku agak cantik, aku akan punya nasib lebih baik. Dan berbagai macam dalil lain yang digunakan oleh gadis-gadis Korea untuk melakukan operasi plastik berputar-putar di kepalaku. Dalil tersebut adalah dalil bagi para penggugat keadilan Ilahi yang tidak mempu menemukan CintaNya pada semesta. 

Aku perlu mengambil nafas dalam-dalam, merasai setiap nafas yang aku hirup dan hembuskan lalu tersenyum :). Kesadaran bahwa gugatan terhadap kecantikan ini keliru adalah caraku untuk menghayati keadilan Ilahi dan menghargai diri ku sendiri. 

Aku, lagi-lagi harus bersyukur dengan Modal dari Nya. Aku harus menerima bahwa aku tidak harus jadi cantik untuk hidup. Aku hanya harus cukup bersyukur tidak mengalami hal yang menimpa Aisha di Afghanistan, dan gadis India malang yang diperkosa oleh segerombolan tolol itu. Aku masih sangat bersyukur, banyak bersyukur,

Aku berkata pada sahabatku di Whatsapp, sambil berkata pada diri sendiri juga, "Kita emang tidak akan pernah merasa cukup, kita hanya perlu memainkan peran diri kita sebagai diri kita sendiri dengan baik."

Seohyun SNSD
Suatu hari, ketika ada orang yang berkata bahwa aku jelek tidak cantik, aku masih akan tetap menjawab dengan apa yang melintas di pikiran ku, Hanya saja, aku tidak akan benar-benar memikirkannya hingga memberi kesempatan pada hal negatif itu untuk menggerogoti kepercayaan diri ku dan cara ku berkembang. 

Jangan aku,-yang bukan siapasiapa dan tidak menggunakan kecantikan sebagai aset utama dalam karir-, Seohyon SNSD saja, yang secantik itu masih sering krisis kepercayaan diri dengan berkata bahwa Ia tidak cantik. Ia juga sering berkata pada member SNSD lain bahwa member lain lebih cantik daripada dia. Seohyon juga jadi orang paling cemas ketika di make up karena Ia merasa tidak cantik. Aku rasa, sebenarnya, setiap wanita, memang pernah merasa bahwa Ia tidak cantik sekalipun ada orang yang akan tetap berkata bahwa Ia cantik. Kepercayaan diri tentang tampang, memang naik turun kadang. 

Setiap orang berkutat pada masalah nya masing-masing. Orang secantik Lady Diana pun punya masalah yang besar sampai akhir hayatnya. Orang secantik Dian Pelangi, seohyun, dan jutaan orang cantik lain pun juga pernah merasa gamang dengan apa yang Ia punya -mungkin-. 

Kita -para manusia- tercipta itu punya tugas untuk menuju pada kesempurnaan. Menuju cahaya yang paling gemilang di tingkatannya masing-masing. Bukan langsung tercipta sempurna dengan hidup sempurna, dan tanpa dosa. Kita memang harus memilih untuk bahagia, :)

Minggu, 18 Desember 2011

Antara Korea dan Semangat

Dulu, orang-orang sering saling membagi semangat dengan kata "Ganbatte!" yang artinya "Berjuanglah"! dalam kosa kata jepang. Jepang tidak hanya dikagumi dalam sisi teknologinya, tapi juga budaya tradisional, gaya hidup, mode, dan segalanya berbau jepang laku.

Seiring perkembangan jaman, drama korea juga memperkenalkan korea nya dengan artis bertampang ganteng dan cantik. Isu operasi plastik gencar dilakukan artis Korea untuk jadi cantik dan ganteng. Tapi sepertinya publik tidak peduli dengan itu karena tetap saja pada ahirnya orang senang melihat hal yang indah-indah di layar kacanya tanpa menghiraukan proses. Siapa sih yang nggak ingin jadi cantik atau ganteng? Kalau mereka punya uang untuk operasi plastik dan mereka mengandalkan fisik untuk mencari pekerjaan, siapa peduli lagi dengan kontroversi operasi plastik?

Setelah sukses dengan Drama-drama korea yang salah satunya juga favorit ku seperti Full House, Princess Hour dan banyak lagi, Korea mulai merambah dengan boyband dan girlband nya. Kalau dulu publik kita dimanjakan dengan boyband ala Inggris seperti westlife, Nsync, Back street boys, Spice girl, dan sebagainya ala bule. Kini kita disuguhi oleh tampang imut boyband dan girlband korea.

Berawal dari kantin kamikita, Seorang senior jurusan media studies -namanya Ayu Astria- memutar video youtube Wonder Girl yang judulnya nobody. Lagu ini sangat Familiar di kuping tapi selama ini nggak tahu yang nyanyi siapa.  Dan shock karna awalnya aku mengira penyanyi lagu ini adalah orang amerika juga. Video nya juga bagus, memperlihatkan 5 orang penyanyi ramping dengan tarian atractif. Aku langsung tahu bahwa korea tahu persis bagaimana selling point itu bekerja untuk bersaing di dunia global bersama banyak produk musik lain. Nobody jadi no 1 di jepang dan korea dan jadi Video paling banyak diputar di youtube.


Ayu Astria yang emang dari sononya Korean Fevermenunjukkan yang lebih unyu dari wonder girl, yaitu SNSD. Aku lupa SNSD itu singkatan apa karna selama ini cuma menikmati keunyuan video nya tanpa perlu repot mengingat singkatan atau masing2 personilnya. Tapi mereka emang keren banget, Okelah mereka itu sexy, tapi bukan sexy liar  yang dijual, Tapi imut dan elegan membuat kesexyan mereka bukan komoditas pasar pornografi aku rasa. Karena mereka bertingkah seperti apa yang seelama ini tergambar di komik jepang dan korea. Yaitu Imut!


Full Color, Bersemangat, danc nya itu energic. Tidak sekedar goyangan-goyangan erotis ala barat yang kadang menjijikkan, Yang ditonjolkan adalah wajah imut dan kaki yang jenjang, bukan dada besar dan pantat yang memang sering jadi andalan pasar dengan mindset barat. Apreciate for SM Town yang dengan kreatif bikin girlband ini, Personilnya yang 9 Orang itu emang sekilas waktu awal2 keliatan konyol. Tapi setelah lihat aksinya, semangat mereka dalam bernyanyi itu tertular kepada kita. Sekarang everybody loves korea.

Simak Video lainnya
Mereka pakai high heels lho!

Kemudian, aksi live panggung nya juga oke. Ada banyak dance accident di Youtube yang bisa kita temukan. Daripada berpikir bahwa kesalahan itu konyol, kita malah disuguhi sesuatu kesalahan yang lucu dan itu tidak membuat mereka jadi cacat di mata kita. Karna mereka dengan pembawaan dan imagenya telah jadi orang-orang berlabel innocent. Kesalahan itu bukan sesuatu yang besar, Tapi itu lucu.

kayak gini

Aku pikir aku akan menemukan lagi sesuatu yang unyu. Ayu Astria memperkenalkan lagi dengan Boyband Super Junior, tapi ternyata aku nggak ngefans. 


Aku mulai kreatif browsing sendiri alternatif boyband dan boygil lain. Tapi aku nggak menemukan girlband yang bisa dengan santai aku nikmati seperti SNSD, ada yang mindsetnya seperti barat yaitu menonjolkan keseksian badan yang membuat kesan jadi murahan. parahnya, Jepang yang dulu disanjung-sanjung jadi negara yang mempelopori mode ikut mengekor kehebohan girlband dan boyband. Tapi agaknya management  kurang mengemasnya dengan bagus. Seperti kasus dibawah ini



Ini sih namanya bukan imut lagi. Tapi aneh! Personilnya entah berapa banyak , yang jelas ini konyol. Mereka bukan dance, tapi ini namanya senam aerobik. Cuma goyang-goyang dikit, g jelas siapa yang dapet jatah nyanyi. Mereka seperti regu koor dalam versi aerobik.

Nggak semua korea juga bagus. Ada yang konyol juga. Tapi its oke, setidaknya SNSD sudah cukup mewakili semangat korea dalam membangkitkan industri musiknya. Dan, semua orang suka korea. Bahkan Indonesia yang latah bikin grup konyol kayak 7icon dan grup copy paste dari SNSD yaitu Cherry Belle. 

Waddezig!!

Rabu, 30 Maret 2011

Rekaman...

Aku pernah membawa jiwa seseorang dalam puisi. Saat itu dini hari dan dadaku sesak, Mataku berurai air mata mengenangnya. Tiba-tiba rasa rindu yang sangat dan berbaai kenangan muncul. Tapi bukan sebuah kutukan ataupun rutukan yang ingin aku ungkapkan pada kenangan yang lumayan pahit itu. Tapi rasa syujur luar biasa dengan cinta yang meledak-ledak utuk mengingatNya.

Bisa jadi ini adalah peristiwa Spiritual. Saat kita belajar tentang Jiwa dalam kajian mulla shaddra, akan dikenal bahwa manusia dapat membus batas materi dalam alam malakut. Jiwa ku saat itu tertarik pada sesosok manusia yang mengikat hatiku berbulan-bulan yang lalu. Aku merasa sangat dekat dengannya sampa aku menangis sesenggukan dan menulis. Tapi bukan dia yang aku pikirkan, tapi DIA. Aku hanya membawa jiwanya untuk bisa menyampaikan gejolak meledak-ledak. 

Entah, sulit diungkapkan. Aku tidak pernah benar2 membuat puisi sufistik. Tapi terjai begitu saja tanpa editing. Pastinya seperti dalam puisi sufi lain, mungkin selain pengarang yang mengalami pengalaman spiritual tersebut, Pembaca tidak akan faham. Yang jelas, menulis ini membuatku tidak tidur dan esoknya tidak mengantuk sama sekali.

Mungkin kesalahannya adalah percampuran bahasa Indonesia dan Inggris pada judul. Tapi itu kata pasangan yang terpikir dalam otakku saat itu.

Rekaman...Recomment


Di tahta tangkai penopang indah mawar itu adalah Kelopak Nya
Lalu menyobek , terkirimlah berbait-bait syair kerinduan sepanjang sungaiNya
Bawa ranum pesonakan jernih nan mewangi sepanjangNya sampai samudra kasihNya
SurgaNya didapati , mengarahkan bahtera bertuliskan Illah, Illah, Illahi….
Nan selalu berkompas gugusan bintang gemintang , Maka tersampaikan pada muara, penyair berkata Ialah surga….
Tempat pertemuan kelak…
Selama masih ada gunung Nya, Sungai Nya yang kan kirimkan kerinduan terpandu pun dalam deru badai memilu…

Sebagai petani semestinya rindukan hujan, bukan bandang apatah lagi gersang

Sebagai si sakit maka semestinya rindukan obat, bukan kerat
Sebagai mana semestinya nelayan tunggu tuk dapati ikan dalam jejaringnya
Sebagaimana hina itulah rindukan Layak dalam RumahNYA

Sesayup harapan teramat muda dalam bingkisan Nya yang terelok

Tersampailah….
Dimana TanganNya menepuk tegakkan pundak kita agar berjalan terus ikuti arah gemintang

Oh si pengemispun bencikan lapar nan makin bertambah sukar terperi

O…tahulah bahwa sang penyair tak pernah puas arak secawan untuk bersajak kelangitan
Mengertilah, dalam PialaNya termabuklah para alim dalam Kedai-kedai Nya
Maka dapatkah dalam larian itu pergi dari RahmatNya?
Sedangkan terpangku sudah di haribaanNya…

Berbukit kerikil tertakluk sudah

Pandang sebrang bukit tak terlihat…
…..selain daripada kabutNya….
Dingin ini telah memeluk dalam gigilan sendu kecintaanNya
Oh bukankah Janji itu adalah satu dari Anggur Nya?Mabuknya hinakan Raja bak pengemis
Maka singgasanalah pertanda kerajaannya nan rabun dikenal
Terserekan Ia dalam kepapaan nya?
Saat Cawan-cawannya telah kosong, sedang tenggorok managih untuk terbakar Arak asmaraNya?

Untukmu selalu, dalam keterlindungan Nya…

Tertitip salam termanis nan melangit


Jakarta, dalam sesak haru

Pukul 03.21 wib
Hari ke 19 bulan ke sebelas masehi
2010

SYAHARBANU

Senin, 28 Maret 2011

Dia pun Menelaah Kedalaman Jiwaku...

Aku sering mendapatkan karya-karya seperti Essay dan Puisi.
Tapi ada 1 karya dari Abangku yang bikin Nangis sesenggukan berjam-jam. Sebelumnya dia udah jelasin kalau Untuk membuat puisi itu dia harus membawa jiwaku ke alam tinggi dan meletakkannya di tempat terindah. Haaaaah...pokoknya klepek-klepek.

Aku suka berbalas puisi dengannya. Berbincang dengannya adalah mata air pengetahuan. Berbincang dengannya adalah penambah enargi kebijaksanaan. Dengannya aku menjadi luluh tak berbekas dengan segala sombongku.

Gaya penulisan puisinya sangat Iraqi. Gaya puisi Favoritku. padahal aku tidak pernah bilang ke Abangku kalau aku suka sekali gaya Iraqi. Rasanya Puisi adalah sebuah pengelaman spiritual dan indahnya dia mengajakku menyusuri lekuk alam spiritualnya. Jiwaku gerimis dan bibirku pucat pasi dengan kekosongan diri. Ia mengajakku Fana untuk menuju keberadaan. Dia bukan Hanya Romantis, tapi juga Spiritual.

Aku bertekad mencintai kakakku sampai akhir. Apapun yang terjadi bahkan bila suatu saat dia tidak ingin mengenalku. Dia mengajarkanku Cinta dan melenyapkan segala perasaan sakit hati yang dulu seringkali singgah. Dia Mengajarkan bahwa Hati harus bersih, Sakit hati akan membuat kita tidak menghargaidiri sendiri karena kita mengizinkan penyakit singgah di temp[at yang semestinya Suci. Hati adalah Jiwa tempai kita mengharap kesucian darinya. Dan sampai kini, Kakakku itu adalah orang yang paling kucintai sebagai kakak. Orang yang paling aku kenang karena kebaikannya.

Semoga Allah selalu menjaganya, Melindungi keluarganya, Melapangkan Kubur Ayahnya, Merahmati Ibunya, Melancarkan kebaikan yang menuju padanya. Terimalah salam kerinduan ku duhai kakak yang telah membuatku tertawan dan jatuh hingga fana...



Sesembahan Anggur Cinta…


Maka saat hati terbakar, memutih menjadi abu, tumbuh sekuntum mawar Cinta yang wanginya lebihi setaman, kelopaknya adalah Allah-Allah-Allah

di negri ketiadaan, tiada awan melainkan Cadar Nya

di negri ketiadaan, tiada sungai melainkan SegarNya

di negri ketiadaan, tiada laut melainkan IlmuNya

di negri ketiadaan, tiada Jiwa melainkan JiwaNya

di kota ketiadaan, tiada bangunan melainkan ArsyiNya

di kota ketiadaan, tiada sekolah melainkan FirmanNya

di kota ketiadaan, tiada seni melainkan CintaNya

di kota ketiadaan, tiada merah melainkan GincuNya

di rumah ketiadaan, tiada atap melainkan AmpunanNya

di rumah ketiadaan, tiada piala melainkan AnggurNya

di rumah ketiadaan, tiada lilin melainkan ApiNya

di rumah ketiadaan, tiada suara gitar melainkan Desah KesendirianNya

di kamar ketiadaan, tiada kasur-ranjang tapi kefaqiran

tak pula selimut tapi kedinginan

di kamar ketiadaan, tiada sejadah apapun tapi jiwa gemetaran

tak pula gadis cantik molek rupawan

di noktah ketiadaan, DIA-lah Kebenaran

di noktah ketiadaan, DIA-lah Gusti Pangeran

di noktah ketiadaan, Bercerlangan Zat Tuhan

di noktah ketiadaan, Gemilangan Wangi Zat Tuhan



Hud-hud berkelana melayang, mencari Ruh Yang Turun pada Malam Suci Seribu Bulan.
Ia bergumam, mustinya adalah Malam Suci-Nya dan titik, kerna Ia lebih dari Seribu Bulan. 
Tapi Ia bergumam pula, tapi lebih baik Malam Suci Seribu Bulan karena..

Ia Yang Sejati Tak Terbatas..
Tak Terperikan Dalam Kesendirian..
Dalam Keagungan..
Dalam Kesilauan..
Dalam Ketidaktahuan..
Dalam Lautan Keberadaan,
tanpa terbatas, 
bahkan oleh Diri-Nya Sendiri.

Puja dan puji pun digumankan Hanya Pada Sang Maha Asmara, 
mawar-mawar yang selalu merekah di hati-hati yang patah, 
yang durinya bila terkena teramat pedih menggores bak suara rebab. 
Atau seperti suara seruling Majnun di malam hari yang senyap, di padang belantara yang luas, di musim dingin yang mencekam, yang berintihan bertangisan berjeritan Layla, Layla, Laylaaa.. 
Atau seperti wadag Rumi yang mengelilingi Jiwa dan Irama Sang Maha Cinta dari Tabriz, Syamsyuddin Sang Pecinta, berputar-putar seperti gasing berkeliling kepala pun pusing jantung dan hatipun seolah berhenti berdetak, tarbus melayang-layang tinggi ,

Sungguh yang tiada memahami Asmara bukanlah bagian dari kami, kata seorang darwisy. 

Sungguh yang tiada memahami geletar Asmara bukanlah bagian dari mukmin, kata seorang saleh. 

Sungguh yang tiada memahami senar dan grip-grip Asmara bukanlah bagian dari muhsin, kata seoran faqir. 

Tapi Hud-Hud katakan padaku, perkara yang benar adalah siapa dan apa yang tak senantiasa menggeletar terhempaskan Gelombang Samudera Asmara bukanlah bagian dari alam maujud. Alias ketiadaan mutlak.

Senar gitar Espanola menyentuh lembut lembar-lembar Asma Waduudu dari goresan janji Alastu yang dulu kupatrikan didepan Kekasih. 

Getarannya lembut seperti alis lentik yang melindungi kelopak lembut dan mata-mata besar berkejap nan tatapannya teramat dalam. 

Alastu menghunjam lembut di rerelungan terdalam hati, geloranya sejuk bak sumber mata air cemerlang gemilang. 

Dimulai dengan penolakan akan segala dan penegasan akan Aku yang satu, 
Alastu menyumberi rasa-rasa lembut, takut dan harapan Cinta Ilahiyyah. 
Piala Alastu,- yang berisikan Anggur-Anggur Berusia Tujuh Abad- , memabokkan jasad maupun batin maupun batin dari batin dan Batin dari Segala Batin sehingga sang penenggaknya akan menjadi Pemabuk Sejati. 

Yang lupa akan dirinya sendiri seluruhnya. 
Yang lupa akan segala-galanya seluruhnya. 
Ia menjadi sempit sekali dihimpit oleh al-qoobidhu sehingga menjadi bak titik ketiadaan, 
tapi pada saat yang sama ia menjadi luas melayang terbang ke milyunan alam manifestasi-Nya diluaskan oleh al-baasithu. 
Sebuah titik noktah tak bervolume tak berwaktu tak ber-ruang tak terperi.

Al-waduudu mengarungi alam keberadaan dengan membawakan Anggur-Anggur Tujuh Abad dan menuangkannya di kedai-kedai tuak dalam piala Alastu. 

Bergelimpangan para hamba pecinta mencicipi setegukannya, apa - lagi sepiala penuh. 

Ohhh, serasa bumi menjadi langit dan langit menjadi bumi dan serasa alam material mengkerut lenyap tak lebih dari setitik saja, atau lebih kecil dari itu, atau tak terfikirkan lagi, atau memang ia hanyalah bayangan keberadaan dalam ketiadaan. 

Setiap manifestasi al-waduudu terpaksa membatasi yang lain, Rambut-Nya membagi alam-alam menjadi tak hingga, 

Pipi-Nya membuat alam-alam mengkristal karena rindu pada-Nya, 

Senyum-Nya membuat kiamat alam-alam kerna teramat rindu pada-Nya, apa lagi elusan-Nya? 

Wahai jiwa-jiwa surga, 

Hai…..hai…..hai…..
Wahai putri jiwa yang tulus…..
Kukirimkan baiat nokta kerinduanku….






Kamis, 29 Juli 2010

cintaku obyektif

Dalam satu titik dimana aku rasakan cintaku benar2 obyektif.
bahwa aku mencintai apa yang melekat padanya, bukan pada materi yang terkandung di dalam dirinya. lebih dari itu, dia addalah keindahan dimana aku harapkan membawa kecerahan padaku akan kehausan2 setelah perjalanan panjang intelektual dan spiritual.







aku selalu menyapanya dalam lembut alunan doa yang dimana air mata menjadi kawan dalam kesepian bahagia ku karna terpenuhi energi-energinya.
dia selalu hadir dalam bening embun yang bila matahari datang dengan lembut sinarnya, dia akan menguap dan menyempurna menuju alam yang basahnya akan tetap menyapaku lewat tetesan hujan nan menyuburkan...







diamnya adalah ritme dalam petikan dawai persia yang apabila terpetik, mabuklah para penyair di kedai anggur dan akan terpesona hingga hilanglah dirinya dan lupa bahwa dialah penyair terhormat yang termabuk dan tak dapat terbedakan dengan para gelandangan kotor..







bila dirimu adalah apa yang terlekat padamu kekasihku... maka apabila hilang sudah cahaya yang melekat padamu, salahkah bila aku mencari lagi cahaya lain yang adalah butuhku untuk tetap pada Kecerahan? bukan karna aku tak memahami segalamu, tapi apakah yang membuat sinarmu hilang itu dapat membewa ku pada keadaan yang mencerahkan?






oh...dahaga, apakah pernah puas pemabuk mencicip sesendok anggur padahal si Pemilik Kebun Anngur telah sediakan anggur terbaik dalam Kerajaan Nyua dan pilihan kita lah untuk memilih mabuk seperti apa yang kita ingin kan?







kepada Sang Sumber Maha Cahaya ku persembahkan cinta dengan tetes darah dan air mata untuk menyambutmu datang, dalam tangan yang terangkat ingin belas kasihan dari KeSempurnanya.... Kepada Pemilik KeCintaan yang menaungi seribu Pecinta yang terisak memohon cinta aku bersimpuh pada Nya untuk memohon kasih sayang nya temukan dirimu dalam ketersesatanku...




dengan asma Nya yang segala Ke maha -an yang terbaik aku alirkan tangis yang tak kan memadamkan api neraka karna kedurhakaan Ku Padanya Namun dengan Tidak tahu diri aku Mohonkan ampun padaNya untuk tak Kekalkan aku didalamnya dan aku akan menatapmu dengan sembab mataku untuk kau Raih kekasihku.... yang padanya terlantun selalu Doa...







kepadamu kekasihku, untuk datang tepat pada waktunya sebelum aku Lumpuh tak mampu berlari sehingga emggau bisa genggam tanganku ntuk menerobos belantara keangkuhan. karna apabila aku terlampau lumpuh, dapatkah engkau memapahku pelan2 padahal angkuhku dan diriku yang aku kira nyata ini lebih berat dari gugusan bukit tandus yang tak pernah dilalui sang musafir....






kekasihku... aku khawatir tak dapat menjadi pecinta yang semestinya maka biarlah aku menjadi kekasihmu dengan cinta yang entah sekuat apa....





kekasihku adalah kekkasihku dan jadikan aku kekasihmu...dapatkah begitu?