Minggu, 27 Mei 2012

Pro dan Kontra Keyakinan

Seiring dengan banyaknya Isu yang dilempar Media Nasional berhubungan dengan keberagamaan orang atau kepercayaan orang akhir-akhir ini, ada banyak orang yang ramai-ramai berkomentar pro dan kontra membela pemahaman dan kepentingannya. Memang isu keagamaan adalah Isu yang sexy untuk diadu domba. Karena basis massa nya jelas. Aku pernah bergurau dengan seorang teman, bahwa cukup dengan isu Keagamaan dan Isu bola, Republik ini akan kacau balau dengan berbagai wacana. Karena Bola dan Agama memiliki basis massa yang jelas sehingga orang peduli apabila sesuatunya diusik.  Bahkan bola sendiri adalah agama bagi sebagian orang. 


Kamu tidak bisa dikatakan sebagai orang yang menghormati keyakinan orang lain apabila kamu menyerang atau melecehkan simbol2 keberagamaan seseorang walau dalam konteks bercanda.


Banyak hal yang tidak aku sepakati dari FPI, tapi aku menolak untuk melecehkan tokoh FPI seperti Habib Rizieq.


Banyak hal tidak aku sepakati dari JIL, tapi aku menolak melecehkan aktivis2 JIL.


Sebagai Islam, aku menghormati kearifan Paus Paulus. Banyak hal tidak aku sepakati dari JIL, tapi aku menolak melecehkan aktivis2 JIL.


Sebagai Islam, aku menghormati kearifan Paus Paulus, sangat mencintai Bunda Theresia. Mencintai Gandhi dan Meresapi kearifan Sang Budha.


Sebagai Pecinta AhlulBayt yang belum total mencerminkan sbg seorang Syiah dengan baik dan benar, aku menolak untuk mencaci Tokoh Sahabat2 yang dicintai saudara2 Ahlussunah. Lagipula ada Fatwa Haram untuk mencaci Sahabat.


Sebagai penganut Filsafat Islam dan mengkritik pemikiran Filsafat Barat secara akademis, aku menolak untuk mencaci maki tokoh filsafat barat seperti Marx, Heideger, Sartre, Nietzche dan lain-lain karena aku pikir mereka ada di perjalanan Intelektual masing-masing dan mereka telah bijak dalam porsinya. 


Dan aku prihatin dengan kawan-kawan ku yang mengaku pecinta perdamaian, tidak suka kekerasan, aktivis keberagamaan tapi mencela simbol2 keyakinan orang lain. 


Kalau tidak suka Lady Gaga, silahkan di kaji simbol2 Satanisme yang katanya melekat di sosok Mother Monster. 


Kalau tidak suka Habib Rizieq, silahkan kaji pemikiran beliau, Jangan menghina kehabiban nya apalagi sampai menghina tampangnya.


Kalau tidak suka dengan kristen, Tidak usah menghina Yesus, Jelaskan saja kenapa kamu tidak beragama kristen dengan dalil2 yang bisa dipertanggung jawabkan. 


Kalau Kamu jadi Syiah, ikuti saja Fatwa Sayyid Ali Khamenei tentang Haram mencaci simbol-simbol Ahlussunah seperti para Sahabat dan Aisyah.


Kalau kamu Sunni dan menganggap syiah itu salah, silahkan dikaji kelemahannya tanpa menghina sebuah negara bermayoritas Syiah, Menjadikan Imam Mahdi lelucon, Menjadikan Mut'ah sebagai lelucon dan sebagaiya. 


Katanya dewasa itu bisa membedakan mana tindakan baik dan buruk. Kemudian kita membiarkan orang menggelar dagangan intelektualnya dengan dalih bahwa Ia telah dewasa, bisa memilih sendiri yang mana baik dan mana buruk. Tapi kok justru orang dewasa yang menjadikan dunia ini ribut masalah baik dan buruk secara serampangan? Apakah itu tindakan dari orang dewasa??


Aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Kamu?