Rabu, 26 September 2012

Antara Industri Perbukuan dan si Kambing yang Mencerdaskan Bangsa


Sebut saja namanya Kambing. Sengaja disamarkan agar tidak ada pihak yang menduga2 tokohnya. Pengen pakai istilah kumbang tapi nggak jadi karena inisial itu sudah dipakai oleh para pelaku kriminal di Indonesia. Sekali lagi, sebut saja namanya Kambing.

Jadi, beberapa waktu yang lalu, aku mengajak si Kambing ini ke toko buku untuk beli referensi perkuliahan. Sebelumnya aku sudah bertanya pada teman sekelas berapa harga buku yang dimaksud dosen. Supaya nantinya aku tidak kaget dengan harga buku tebal itu.

Sesampainya di toko buku, aku tidak jadi beli buku itu karna harganya berbeda dengan harga yang disebutkan teman ku dan harganya itu memang sangat mahal. Akhirnya, uang pun kurang. :D. Bukan kejadian menyedihkan juga sih, karena setiap mahasiswa rantau apalagi di Ibukota yang serba mahal memang sering kejadian begitu.

Berlebihan nggak sih kalau aku merasa Semester ini tiba-tiba saja hampir semua mata kuliah membutuhkan buku pegangan yang membuat para anak kost agak "Ehm ehm..." Sepertinya Semester lalu aku tidak beli buku kuliah deh...

Setelah kecewa dengan Industri perbukuan karna tidak memberikan diskon untuk para pelajar yang memegang amanah UUD supaya jadi warga yang cerdas, hari ini aku sudah agak senyum-senyum lagi,

Karena temanku si Kambing itu ternyata mengirimi link E-book bahasa Inggris buku yang mau aku beli. Senyum-senyum dan menangis jadi satu karena terharu dengan perhatiannya mengirimkan link ebook buku yang ingin aku beli, dan menangis karena membaca buku filsafat dalam bahasa Inggris itu bukan hal yang mudah. Bahkan ada matakuliah tersendiri bernama "Kajian Teks Utama Pemikiran Sosial Politik" yang isinya adalah membaca Teks filsafat bahasa Inggris dan Arab khusus kajian2 filsafat yang menggunakan istilah2 khas filsafat.

Aku merasa, teman ku memaksaku untuk lebih pintar dalam membaca teks Inggris buku ini, sekaligus memberi motivasi untuk lebih berhemat supaya bisa beli buku teks bahasa Indonesianya. 
Makasih Kambing turut memaksa generasi bangsa agar jadi cerdas...

Ebook ini aku bagikan supaya teman2 yang lain juga bisa menikmati kebaikan si Kambing dalam mencerdaskan umat. 

Note : Yang merasa jadi tokoh kambing dilarang nulis komentar. 

KLIK UNTUK BACA EBOOK NYA

Selasa, 25 September 2012

Derp Tidak akan Pernah Berargumentasi dengan Derpina Lagi

Derp : Orang itu nyebelin banget sih! Dasar nggak punya Etika.
Derpina : Emang definisi etika apa? Kok bilang ngak punya etika?
Derp: Semua orang kan tahu tentang Etika. 
Derpina : Okay, kalau gitu, kamu tahu tentang etika kan karena semua orang tahu etika. Sekali lagi, apa definisi Etika?
Derp : Ya... Etika itu tuntunan moral.
Derpina : Emang Moral itu definisinya apa?
Derp : Kok masih nanya lagi?
Derpina: Jawab aja...
Derp : Sesuai dengan Humanisme
Derpina : Humanisme yang bagaimana?
Derp : Kenapa sih mesti dipertanyakan lagi humanisme nya?
Derpina : Lho, masalahnya, jangan2 definisi antara etika, moral, humanisme antara kamu dan orang yang mengecewakan kamu itu beda, jadi kalian nggak klop
Derp : Humanisme itu ya yang sifatnya kemanusiaan lah. Orang beretika itu harus jadi orang yang bermoral.
Derpina : Ada humanisme ala jaman Abad pertengahan. Ada juga yang humanisme  ala Filsafat Islam. Yang kamu maksud humanisme yang mana nih?
Derp : Kok kamu jadi jauh banget pembahasannya. Aku kan cuma minta dukungan kamu. 
Derpina : Aku kan cuma mempertanyakan, apa ketidaksukaanmu ke orang itu cukup mendasar sampai kamu sebut nggak beretika.
Derp: Jadi kamu nggak mau belain aku? Fine! Kenapa dulu kamu bela aku dan sekarang nggak? Kamu nggak konsisten!
Derpina : Aku konsisten bela sesuatu yang menurutku benar. Dan aku harus tau dalam hal ini kamu menempatkannya benar apa nggak.
Derp : Ah, sama kamu tu emang susah. Lagian, aku kan bukan orang yang belajar filsafat kayak kamu. Itu kan menurut pandanganmu aja bener atau salah.
Derpina : Sama kayak kamu.Itu menurut pandanganmu aja dia menyebalkan dan kamu jadi pemeran yang tidak menyebalkan. Ya kalau gitu, jangan harap minta pembenaran terus dari ku. 
Derp : Wtf...


#silahkan berkomentar bagi yang mengetahui untuk apa percakapan ini di buat. ^^