Senin, 14 Maret 2011

Dimensi Harmoni

Padahal...

Aku terlanjur mengira jarum jam telah berlari ditiap tarik nafas

Ternyata ia hanya merotasi angka yang sama namun menantang kita ukir langlangan yang berbeda


Ah...Kau harus tahu sesungguhnya Ia tidak benar2 berlari selama putaran jam masih bertiktok sambil bersimfoni mengenai pengulas kekinian bernama kita, kurasa...

semesta hanyalah sekepal saksi

bahwa nun disini telah terhadirkan sesosok hati yang tak bertepi
Selalu, aku telah menolak tunduk!!
Pada kemestian, 
juga pada rasa yang tak mungkin dapat dilawan dengan sempurna

Aduh Tuhan...kenapa mesti ada kata ‘dilawan’?

Sementara ada harmoni, bahwa aku menulis tentangmu dan kau menulis tentangku
Dengan dimensi yang berbeda kita telah saling berbicara dan bercerita
Tentang gelisah di penghujung bulan antara jeda dan kerutinan





Hanyutan ibukota, 10 Maret 2011

2 komentar:

  1. meski agak membingungkan tapi cukup menarik... :)
    sudi kiranya berkunjung dan follow di blog saya ya.... :)
    http://fazafcommunity.blogspot.com/
    salam kenal.... :)

    BalasHapus
  2. Salam kenal :)
    makasih telah berkunjung ya...
    Iya, memang menarik.
    menarik becak.
    hhahha...
    nanti aku follow..

    BalasHapus

Komentar Kamu?