Di dunia ini, ada aja tipe cowok yang cukup aneh. Yaitu mereka yang "takut" kalau punya pasangan yang cerdas. Karena gimanapun, cowok selalu ingin jadi "panutan" buat cewek nya. Kalau di agama, cowok dianggap sebagai Imam yang jadi pembimbing ceweknya. Gimana mau jadi Imam donk kalau misal cowoknya sendiri kalah cerdas? Gimana mau tampak berwibawa kalau cowok bilang tentang sesuatu tapi ceweknya yang kasih tau yang bener gimana dengan berbagai argumentasinya.
Beruntunglah, di era modern ini, banyak orang yang udah berpikir kalau pasangan itu bukan sekedar cowok di depan trus ceweknya follow gitu aja tanpa pertanyaan. Tapi, orang udah mulai mikir, kalau pasangan itu artinya ya partner dalam hidup. Saling support dan ingetin kalau ada salah-salah. Saling sharing tanpa dinding pembatas intelektual yang berarti. Saling kasih tau tanpa egoisme dan merasa siapa yang lebih pinter. Oh... sungguh hidup itu indah jika itu terjadi pemirsa...
Jadi, kalau pengen punya pasangan dengan type "hidup itu indah" salah satunya adalah dengan macarin cewek filsafat. Bisa aja, kamu macarin mahasiswa jurusan filsafat, bisa juga kamu macarin cewek yang doyan baca buku filsafat atau doyan diskusi hal-hal filsafat. Kenapa filsafat? Kenapa nggak mahasiswa jurusan lain yang juga pinter?? Ya... Karena kita lagi ngomongin kepinteran nya anak filsafat aja. Dan sama #PamerTemen . Cewek-cewek filsafat Paramadina yang kece dan Jomblo.
Kenapa harus punya pacar mahasiswa Filsafat???
1. Kamu Jadi Tambah Pinter
Kamu akan berusaha mengimbangi cewek Filsafat dalam hal ngobrol. Karena tanpa referensi yang cukup, kamu bakalan keteteran ngadapein obrolan atau pola pikir cewek filsafat yang biasanya nggak mainstream. Karena sesuai sama mata kuliah yang di dapet di kelas-kelas filsafat, banyakan segala sesuatu berkaitan sama pandangan hidup, hal empiris, metafisik, logika, psikologis, ekonomis, hal-hal idealis, utopis, rasional dan segala macem nya.
Mungkin karena Filsafat pada dasarnya adalah induk semua ilmu, maka kita emang belajar segala konsep dasar dari ilmu-ilmu yang sekarang ada. Cewek filsafat emang belajar tentang dasar, kamu tetep PD kan ya sama ilmu mendalam yang kamu punya di bidang kamu? Tapi, cewek filsafat dilatih untuk punya pisau analisa sehingga informasi yang bagi mereka samar-samar tetep bisa bakal nyambung karena adanya peran logika. Info dari kamu dibedah dengan sebuah pisau analisa.
Belum sampe minder kan? Namanya orang cinta atau naksir, pastilah ada usaha-usaha yang dilakuin. Dan di usia yang dewasa, biasanya orang akan kurang minat buat belajar. Tapi karna kamu cinta sama cewek filsafat ini, keinginan buat bisa ngimbangin pola pikir akan meletup-letup. Kamu akan semakin termotivasi buat belajar lagi, berusaha lebih pinter dari sebelumnya. Malu donk kalau gagap di depan gebetan. Malu donk kalau sampai kalah argumentasi terus,... Sebagai lelaki, biasanya ada ego buat menangin pembicaraan kan? Nah... Makanya itu... Naksir Cewek filsafat bisa jadi salah satu cara kamu buat makin pinter donk.
2. Cewek Filsafat itu Independen, Logis dan Rasional
Kamu akan menemukan bahwa cewek filsafat itu adalah pribadi yang independen. Dia nggak cuma punya independensi dalam berpikir. Tapi dalam hal melakukan sesuatu.
Nggak heran kalau dia bisa ngelakuin sesuatu sendiri tanpa dibantu, bisa pulang malem sendiri tanpa dijemput, bisa bayar bill makan dan nonton sendiri atau nggak akan keberatan kalau harus berbagi bill, punya karir, bisa mikir sendiri problem-problem dalam hidupnya tanpa banyak ngeluh ke kamu, jadi intinya, nggak ngerepotin. Kalau dia sampe ngeluh-ngeluh ke kamu, bisa jadi, itu cuma mau ngetes, sampai dimana kestabilan emosi kamu dalam menghadapi kerewelannya. Nah lho!
Tapi... bukan berarti cewek filsafat itu nggak suka dimanjain, diperhatiin, dan di sayang-sayang. Kalau kamu merasa toh mereka bisa handle hidup mereka sendiri trus jadi nggak perhatian, ya kamu nggak akan menarik lagi. Ada semacam konsensus tak tertulis yang akhirnya terjadi antara pihak 1 dan pihak 2. Apabila diantara keduanya sudah tidak pada koridor memenuhi kewajiban dan hak masing-masing, maka... hubungan yang terjadi nggak bakal indah. Lah? Soal perasaan sampe kayak gitu? ya Iyalah, kan kamu udah menjalin komitmen (baca : pacaran) sama dia. Jadi satu sama lain akan membentuk sebuah simbiosis yang akan terus dievaluasi ulang kemana arahnya. Kalau udah mengarah ke simbiosis parasitisme, ya dia akan coba membahasnya. Kenapa kamu begini dan begitu. Dan membicarakan hal itu akan rumit dan menyita waktu kamu. Maka, kedua belah pihak harus mengerti tentang Term and Conditionnya , do and dont nya, hak dan kewajiban dari sebuah komitmen dengan baik dan benar.
Cewek filsafat itu rasional dan logis. Kalau secara perasaan mereka udah terluka karena sesuatu, rasionalitas dan logikanya yang jalan buat sembuhin diri sendiri. Kalau Rasionalitas dan logika nya udah jalan, mereka akan mikir, kamu ini emang pantas untuk di perjuangkan apa nggak sekalipun perasaan yang timbul dalam hal menyayangi kamu kuat, dia nggak akan gitu aja nurutin perasaannya. Jadi kalau dia udah merasa kalau cerita sama kamu memang sudah seharusnya berakhir, ya udah, berakhir aja. Tapi teteeep, bakalan keep in touch lah...
3. Bangga
Kalau cewek kamu itu cerdas sekaligus good looking, kamu akan bangga deh. Jangan khawatir kalau orang-orang akan menenggelamkan sosok kamu dan cuma pesona ceweknya yang keliatan. Orang justru akan heran gimana caranya kamu bisa jadian sama cewek ini. Karena kalau kamu bisa mendapatkan sesuatu yang bagus, berarti kamu telah sampai pada kualitas itu. Kalau udah ada kesempatan buat jalan bareng sama cewek kayak gini, buruan ajakin gebetan ke tongkrongannya temen-temen kamu. #YouknowwhatImean
Kalaupun secara fisik dia nggak begitu good looking, ya dia akan tetep jadi pribadi yang cantik karena luasnya pengetahuan itu adalah keindahan tersendiri yang sangat mahal harganya. Lebih dari cewek berbody porselen yang tampak mulus tapi nggak punya "Ram Otak" yang bagus.
Cewek filsafat yang rasional itu akan tetap berusaha menjaga hubungan baik sama mantan kalau emang kamu nya bisa dijadikan teman setelah putus. Karena secara sosiologis, tetap akan ada hubungan sosial sebagai masyarakat madani yang beradab satu sama lainnya. Dia akan mikir kalau suatu hari akan ketemu lagi sama mantan, nggak bagus banget kalau saling buang pandang. Karena dunia ini sempit dan satu sama lain akan terhubung dengan jaringan yang sama. Dan setiap orang adalah networking yang potensial.
Misal, kamunya ngajak ribut, kamu cuma akan dianggap sebaggai orang yang nggak cukup dewasa karena ada banyak banget pemikir bijak yang menginspirasi untuk tidak menanggapi kemarahan orang lain. Misal kata Imam Ali "Musuh yang laing lemah adalah yang menampakkan permusuhannya". Kata Aristoteles, "Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit." Kata Mahatma Gandhi, "Tidak ada yang dapat menyakitiku kecuali atas seizin ku" percayalah bahwa merasa dari objek yang tersakiti adalah sebuah penghinaan tersendiri bagi seorang cewek filsafat. Dia bakal move on donk pas merasa jadi seperti objek penderita.
5. Nggak akan galau secara terang-terangan
Siapa sih yang nggak pernah galau? Kalau seseorang yang pernah tinggal di hati trus tau-tau ilang gitu aja, pasti ada sesuatu yang hilang. Sehingga kita butuh waktu buat adaptasi lagi dengan "kesendirian". Pernah kan baca tweet, status, atau blog nya orang galau yang nyebutin secara jelas 5W 1H kejadian kenapa putus, kenapa menjauh gitu?
Buat anak filsafat, paling ya... Kalau nulis tentang sesuatu hal yang galau, bakalan cuma kamu yang akan merasa kalau itu ditujukan ke kamu. Nggak akan jelas kejadiannya. Orang yang nggak tau apa-apa tentang kedekatan kalian ya nggak akan nebak kalau emang lagi ada masalah. Kamu nggak perlu malu. Kalau cuma disindir juga, kamu nggak perlu ngerasa kalau seluruh dunia bakalan tau kalau kamu lagi disindir sama dia. ya.. santai ajalah. Anggap saja bahwa ada seseorang di luar sana yang care sama kamu dan seolah kamu lagi jadi tokoh utama di episode kehidupan kamu.
Kegalauan mahasiswa filsafat justru akan memunculkan karya. kata Kierkegaard, "Siapa itu penyair? Penyair adalah seorang yang tidak bahagia dan menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya, tapi ketika bibirnya mendesah serta tidak mempedulikan tangisannya, suara mereka itu terdengar seperti musik yg Indah." Arti harfiah nya adalah ya kalaupun galau dia akan berusaha merangkainya dengan kata-kata yang indah. Bukan cacian aneh-aneh yang bikin sakit mata dan bikin sakit kuping yang denger. Siapa yau kisahnya sama kamu malah bisa jadi karya komersil yang mencetak sukses. Kan keren kalau kamu jadi seorang inspirator. Tenang, nggak akan sevulgar Taylor Swift yang nyebutin nama John di lagu "Dear John" nya secara jelas berikut hal-hal yang bikin kalian putus. Tengsin banget ya gitu...
Nah, gitu deh sebabnya, kenapa penting banget buat kamu macarin anak filsafat. PDKT gih. Klik nama cewek di bawah foto nya buat ke sosial media nya cewek-cewek filsafat yang ada di foto ini. Maap-maap ya buat cewek-cewek di jurusan atau peminat bidang lain, bukannya situ nggak kece, tapi kalau mau promo, ngeblog sendiri yak :P.
Disclaimer
<====Aku
Aku nggak termasuk kriteria diatas yang cerdas atau ngaku-ngaku cerdas. Aku cuma punya misi mulia, yaitu #PromoTemen kece. Gitu ceritanya. :P